LINGKARPENA.ID – Pemerintah Arab Saudi memberlakukan kebijakan tentang pembatasan usia untuk calon jemaah haji maksimal 65 tahun. Akibat keputusan tersebut 31 calon jemaah haji (Lansia) asal Kota Sukabumi batal untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah, di tahun 2022.
Menurut Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh pada Kementerian Agama Kota Sukabumi H. Abdul Manan mengatakan, pemberlakukan pembatasan calon haji tersebut diberlakukan tidak cuma untuk calon jemaah haji Sukabumi saja, namun bagi semua calon jemaah haji di seluruh dunia. Faktor pembatasan usia calon haji berlaku untuk ibadah haji reguler maupun khusus.
“Sebanyak 31 calon jemaah haji Lansia asal Kota Sukabumi batal berangkat tahun ini lantaran kebijakan. Jadi pemerintah Arab Saudi membatasi usia di bawah 65 tahun,” kata Abdul Manan kepada Lingkarpena.id, Senin (23/05/2022).
Lanjut dia, calon jemaah haji asal Kota Sukabumi yang akan berangkat untuk tahun ini. Menurutnya Kota Sukabumi untuk jumlah kuotanya hanya mendapat 125 orang. Jadi yang dapat menunaikan ibadah haji hanya 125 orang.
“Bagi calon jemaah haji yang terkendala dengan usia, maka ongkos biayanya tidak di kembalikan. Tetapi jika yang bersangkutan mau mengambil ongkos itu kembali ada dua opsi. Satu mengambil setorannya saja dan atau mengambil setoran lunasnya. Artinya yang bersangkutan masih aktif sebagai calon jemaah haji, namun jika mengambilnya full hak sebagai calon jemaah haji nya hilang,” jelasnya.
Masih kata Abdul Manan, untuk wilayah Kota Sukabumi jumlah total yang berangkat ke tanah suci mekaah sebanyak 125 orang. Semua cakin yang akan berangkat sudah melakukan pembayaran hingga pelunasan pada tanggal (20/05/2022) dan hari ini. Saat ini mereka hanya tinggal menunggu jadwal keberangkatan dari panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di Embarkasih Jakarta-Bekasi.
“Sementara untuk persyaratan vaksinasi Covid-19 untuk para calon jemaah haji, pemerintah memperbolehkan minimal 2 kali vaksin. Tapi diharapkan dengan vaksin Boester. Kalau dengan Boester itu semua jemaah haji melalui Fast Track layanannya bisa dipercepat. Nantinya tidak ada pemeriksaan di bandara,” ucapnya.
Jauh-jauh hari bagi para calon jemaah haji sudah didorong untuk di vaksin Booster. “Semua harus sudah di vaksin Booster. Tapi masih dalam proses sebagian calon jemaah haji sudah dan ada juga yang belum.” pungkasnya.