LINGKARPENA.ID | Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari fraksi Partai Demokrat, Badri Suhendi, mengungkapkan keprihatinannya menyikapi aksi kenakalan remaja yang akhir-akhir ini kian marak. Khususnya aksi perang sarung di bulan suci Ramadan 1445 H atau 2024 M.
Badri Suhendi menyatakan bahwa aksi kenakalan remaja seharusnya tidak terjadi jika pengawasan dan pembinaan dari semua pihak, terutama orang tua, lebih dominan.
“Saya merasa prihatin dengan maraknya kenakalan remaja di bulan Ramadan ini,” ujar Badri.
Menurutnya, bulan Ramadan seharusnya diisi dengan kegiatan ibadah dan hal-hal positif terkait pendidikan keagamaan, bukan dengan tindakan kenakalan dari para remaja.
Badri percaya bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah yang tepat dan telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk kepolisian.
Politisi Dekokrat ini menekankan perlunya peningkatan pembinaan kepada pelajar dan remaja untuk mencegah tindakan kenakalan.
Ia juga menegaskan bahwa peran orang tua sangat penting dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap anak-anak mereka agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan.
“Pemerintah daerah, termasuk kami anggota dewan, berkewajiban memberikan pembinaan dan pengawasan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Palabuhanratu,” tambahnya.
Badri menyarankan agar pemerintah daerah melalui dinas pendidikan meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah untuk mengurangi waktu luang anak-anak. Namun, ia menekankan bahwa peran orang tua tetap sangat dominan dalam pengawasan anak-anak di rumah.
“Diperlukan kerjasama yang baik antara pihak keluarga dan sekolah serta peran aktif orang tua dalam melakukan pengawasan dan pembinaan kepada anak-anak mereka,” tutup Badri.