LINGKARPENA.ID | Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi memghadiri rapat koordinasi antar petambak Udang Vanamei, acara tersebut Bertempat di Aula PT Norway Aqua Farm Ciracap, Kecamatan Ciracap, Rabu, (23/8/2023).
Pada momen tersebut dihadiri oleh seluruh pengusaha tambak Udang dan pembudidaya Udang Vanamei yang berada di wilayah Tegalbuled, Surade, Ciracap, Ciemas dan Cisolok.
Kepala Dinas Perikana Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati mengatakan, rakoor ini bertujuan sebagai sarana komunikasi dan koordinasi antar petambak. Selain itu juga dalam kerangka menjalin kemitraan serta penanggulangan masalah yang dihadapi dalam budidaya Udang Vanamei.
“Budidaya udang vanamei di Kabupaten Sukabumi sedang mengalami perkembangan yang cukup bagus,” tulis Nunung dalam keterangannya kepada Lingkarpena.id Kamis, (24/08/2023).
Hali ini lanjut dia, ditandai dengan mulai banyaknya pembangunan kolam-kolam tambak konvensional maupun kolam bioflok. Budidaya udang vanamei mulai berkembang seiring dengan ditargetkannya Indonesai menjadi produsen udang nomor satu di dunia oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
“Kondisi perairan di wilayah Kabupaten Sukabumi sangat mendukung untuk usaha budidaya udang, karena relative masih bersih bebas dari pencemaran. Namun demikina, pada saat rapat diungkapkan bahwa budidaya udang vanamei di Kabupaten Sukabumi terkendala oleh status lahan yang umumnya masih dikuasai oleh HGU perkebunan dan pertambangan,” ungkapnya.
Oleh karena itu Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi akan membantu untuk menginventarisir lahan-lahan HGU di pesisir untuk dapat dimanfaatkan dalam budidaya tambak. Kendala lain yang dijumpai para pengusaha tambak adalah masalah perizinan.
“Mereka meminta adanya panduan tentang langkah-langkah perizinan yang harus ditempuh dalam melakukan usaha budidaya tambak. Untuk itu Dinas Perikanan akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membuat suatu panduan mengenai perizinan tambak,” bebernya.
Tak hanya itu sambung dia, masalah penanggulangan penyakit juga merupakan hal yang penting dalam usaha budidaya tambak karena sumberdaya air yang digunakan berasal dari sumber yang sama. oleh karena itu perlu adanya komunikasi dan koordinasi antar para petambak dalam menyikapi hal tersebut.
“Kegiatan rapat koordinasi ini akan terus berkelanjutan dan menjadi agenda rutin bagi para petambak yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.