Ini Produk yang Dipajang di Gerai Dekranasda Sukabumi Craft Center

LINGKARPENA.ID | Gerai Dekranasda Sukabumi Craft Center, memiliki sekitar 40 produk makanan yang terpangpang di etalase gerai. Dimulai sejak 2008 sampai dengan sekarang.

Selain produk makanan ada juga Craft yang dijual disana mulai dari tas, sepatu, calung, dan lainnya yang dari kayu juga paralon. sekitar 30 pengrajin yang sudah masuk.

Kepada Wartawan Hamdun selaku penjaga Dekranasda memaparkan, semua legalitas diharuskan, sekarang wajib legalitasnya terpenuhi.

“Namun masih ada yang datang baru punya P-IRT kadang kita terima karna masih proses, tapi kalau tidak ada legalitasnya sama sekali engga kita terima,” ungkap Hamdun.

Ia juga menjelaskan ada kerajinan yang di Sukabumi ada, tapi di daerah lain tidak ada, contohnya seperti tanduk. Ini menjadi daya tarik konsumen untuk datang.

Baca juga:  Gratis Proses Izin Halal Usaha Kecil dan Mikro, Terpusat di PLUT Cikembar

“Pengrajin tanduk yang ada itu di Sukabumi aja, tepatnya di Sukaraja, Kampung Inggris. Di Jabar itu tidak ada lagi, kecuali daerah Jawa Timur kalau gak salah di Malang,” tutur Hamdun.

“Terus kalau paralon emang Sukabumi tapi di Bogor sudah ada, kalau kayu udah tersebar di daerah Kadudampit, Cantayan dan daerah Nyalindung daerah sini. Kebanyakan daerah sini sih,” tambahnya.

Ciri Khas Sukabumi yang terkenal dan paling laris di Dekranasda yaitu Sirup Pala, Kicimpring dan Gula Aren.

“Rata-rata di kita nyari oleh-oleh itu sirup pala, gula semut daerah pelabuhan ratu ya terus enye. Kalau kerajinan souvernir rata-rata nyari tanduk karena dibawanya ringan jadi dibawanya gampang,” tuturnya.

Baca juga:  Bupati Marwan Didampingi Sekdis Disdagin, Buka Bazzar Ramadan Suguhkan 50 Produk UMKM Sukabumi

Semua UKM yang ada di Dekranasda ada sistem titip, dan ada juga jual putus. Tergantung dari jenis makanan dan jenis craftnya seperti apa.

Menurutnya juga kendala yang dihadapi hanya dimakanan karena ada expirenya, dan di perjanjian awal seperti ditukar tetapi pelaku UKM nya tidak kembali lagi.

Sementara untuk di Craft iya menjelaskan tidak ada kendala apapun karena Craft jika sudah lamapun masih laku untuk dijual

“Terkait kendala sih paling di makanan karena kan ada expirenya. Misal perjanjian awal ditukar atau malah ada yang gak kembali untuk tukar produk, untuk craft tidak ada kendala karena barang lama pun bisa laku,” katanya.

Baca juga:  Dampak Covid-19, Pedagang Di Terminal KH A Sanusi Menjerit

Ia berharap, pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi terus maju. Karena kehadiran Dekranasda merupakan bentuk wadah promosi bagi barang yang diproduksi oleh para pelaku UMKM.

“Harapan sih kita maju terus, kita kan disini membantu pengrajin juga. Saya harap pengrajin juga gak ada yang tutup karna kita udah dari 2008 masih bertahan, sekalian membantu para pengrajin,” tambah Hamdun.

“Suatu kebanggaan sih sebenarnya, karena prodak unggulan yang ada di Sukabumi ada disini, sebenarnya banyak yang studi banding kesini. Ada juga yang dari provinsi Banten untuk studi banding menjadi contoh untuk tempat seperti ini ditempat lain,” pungkasnya.

Pos terkait