LINGKARPENA.ID | Kecelakaan maut antara kendaraan Mitsubishi Xpander dengan nopol F 1349 OJ dan angkutan kota (Angkot) trayek 01 Sukabumi-Sukaraja terjadi di ruas Jalan Raya RA. Kosasih, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, depan Komplek Pesona Cibeureum Permai, Kamis (22/9/2022) renggut tiga nyawa.
Informasi yang dihimpun, dalam insiden tersebut tiga orang tewas. Korban merupakan pedagang cakwe inisial D (50), pengemudi angkot HS (53), penumpang angkot M (67). Sedangkan pengemudi Expander EH (71) mengalami luka ringan dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Kartika.
“Untuk sementara karena pengemudi Expander ini mengalami luka dan sesak nafas, sehingga masih dalam perawatan dokter yang menanganinya. Jadi tidak dulu dilakukan wawancara atau introgasi,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Kota, Ipda Jajat Munajat, kepada wartawan.
Jajat mengaku, insiden kecelakaan maut ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi juga bukti digital berupa CCTV.
“Tadi baru selesai kita laksanakan untuk pengambilan CCTV. Baru mungkin nanti setelah lengkap semuanya, kami akan masuk ke tahap penyidikan. Saat itu juga mungkin nanti akan naik statusnya menjadi tersangka,” jelasnya.
Hasil olah TKP, lanjut Jajat, untuk sementara pengemudi Expander ini posisinya kurang menguntungkan. karena saat mengemudikan kendaraan dengan kurang konsentrasi. Dengan kecepatan tinggi serta tidak memperhatikan pengguna jalan lainnya, sehingga kecelakaan tak dapat dihindarkan.
“Kalau dilihat hasil olah TKP, panjang jalan yang dilalui di komplek pesona cibeureum kurang lebih sekitar 300 meter. Nah, sepanjang 300 meter itu kecepatan kendaraan memang cukup tinggi. Ini berdasarkan keterangan para saksi termasuk security penjaga palang pintu gerbang komplek. Memang Expander itu bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga tidak bisa dikuasi dan menabrak angkot,” paparnya.
Selain itu, sebut Jajat, di lokasi kejadian juga tidak ditemukan adanya bekas pengereman. Maka dari itu, pihaknya masih melakukan pendalaman dan juga sempat mewawancarai pengemudi Expander untuk memastikan kebenaran dan pengakuannya.
“Ini hanya informasi awal saja. Namun tidak bisa kami pastikan kebenarannya. Jadi dari pengakuan pengemudi Expander tadi, kami tidak melakukan introgasi menyeluruh, hanya kulitnya saja. Jadi penyebab kecelakaan tadi adalah pengereman yang tidak berfungsi dengan baik atau rem blong. Tapi itu perlu pembuktian nanti,” jelasnya.
Untuk memastikan kebenarannya, sambung Jajat, pihaknya bersama dengan Dishub serta dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) akan melakukan Ramp Check untuk memastikan fungsi dari mesin tersebut. Menurut Jajat, apakah sesuai dengan pengakuan dari pengemudi Expander, atau ada faktor lain yang menyebabkan kecelakaan itu.
“Ya, makanya kami besok akan mengadakan uji Ramp Check, bekerjasama dengan dishub. Kemudian kita juga akan berkoordinasi dengan ATPM yang mengeluarkan mitsubitsi Expander, untuk memastikan kebenaran,” pungkasnya.