Keren, Pemdes Cimerang Kembangkan Wisata Goa Kembar

Sumber foto: Rendy Wahyudi

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Pemerintah Desa (Pemdes) Cimerang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi berencana mengembangkan potensi pariwisata berupa Goa Kembar di Kampung Gunungbuleud. 

Nama Goa Kembar sendiri dicetuskan oleh Kepala Desa Cimerang, Nyanyang Resmana, karena terdapat dua lokasi goa yang sama di sana.

Sekretaris Desa Cimerang, Tatang Jaelani mengatakan, dalam pengelolaan Goa Kembar Pemdes Cimerang akan menjalin kerja sama dengan pihak Perhutani. Pasalnya Goa tersebut berada di wilayah kehutanan.

Baca juga:  Syahbandar dan PT Yanita Indonesia Saling Klaim Lahan PLPR, BPN Sukabumi Ukur Ulang

“Kami juga berencana melengkapi destinasi ini dengan fasilitas penunjang lain berupa jembatan penyebrangan tradisional,” ujarnya kepada lingkarpana.id. 

Destinasi wisata goa ini memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan kerajinan khas masyarakat Cimerang, yaitu batu akik Kinyang Cimerang. Bahkan, kata dia, Kinyang Cimerang ini disebut kental dengan sejarah peradaban Desa Cimerang dan menjadi cerita turun temurun di kalangan masyarakat setempat.

Baca juga:  Xenia Ringsek Tabrak Pohon, 4 Korban Diduga Warga Surade Sukabumi

Ia menceritakan, dahulu waktu zaman kerajaan Padjajaran ada seorang Puteri Laras Pandan Payung hijrah ke daerah sini. Kedatangannya dikawal oleh senopati serta para punggawa yang membawa gamelan dan singgah di Goa Kembar.

“Nah, batu akik Kinyang Cimerang ini ternyata adalah perhiasan milik Puteri Laras Pandan Layung yang terlepas saat mandi di sungai Cimerang,” tuturnya. 

Baca juga:  Satgas Jadikan Sukabumi Konservasi Dapat Dukungan Penuh dari Semua Elemen

Sampai sekarang, kerajinan berbahan dasar batu alam sudah menjadi penghidupan sebagian masyarakat desa. Mulai dari batu akik, batu aji serta pernak-pernik berbahan batu lainnya. 

“Hasil industri kerajinan berbahan dasar batu alam dan mitos ini bisa menjadi sarana pendukung untuk menarik wisatawan berkunjung ke destinasi Goa Kembar,” pungkasnya. 

Reporter : Rendy wahyudi
Editor: Alan Kencana 

Pos terkait