Mensos Minta Orang Tua Terbuka Jika Miliki Anak Difabel

Mensos Tri Rismaharini saat menyapa para kepala sentra.| Istimewa

LINGKARPENA.ID | Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta para orang tua untuk tidak menyembunyikan anak penyandang disabilitas. Pernyataan ini dilontarkan Mensos saat bertemu dengan para penyandang disabilitas rungu wicara di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, belum lama ini.

“Tidak boleh ada orang tua yang menyembunyikan anak-anaknya yang difabel,” katanya.

Dikatakan Mensos, anak penyandang disabilitas memerlukan dukungan agar mereka bisa mandiri. Penyandang disabilitas memiliki potensi untuk sukses jika kemampuannya diasah dengan baik dan tepat.

Baca juga:  Kasus Gagal Ginjal pada Anak Merebak, Dinkes Kota Sukabumi beri Penjelasan

Oleh karena itu, Mensos menginstruksikan semua sentra di bawah Kementerian Sosial agar memiliki program rehabilitasi sosial bagi disabilitas yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan.

“Saya minta kepada kepala sentra, ini wajib hukumnya. Kita membantu orang yang memang mampu kok,” ujarnya.

Mampu yang dimaksud Mensos adalah fakta bahwa banyak penyandang disabilitas yang dapat mengaktualisasikan dirinya dan mampu bersaing di dunia kerja. Mensos juga meminta agar sentra memiliki kurikulum pelatihan vokasional yang sesuai dengan permintaan pasar sehingga setelah kembali ke masyarakat bisa bekerja.

Baca juga:  Puluhan Penyandang Disabilitas, Jalani Proses Pembuatan SIM di Satpras Polres Sukabumi Kota

Mensos menekankan bahwa tidak ada lembaga negara yang menangani penyandang disabilitas selain Kemensos. Maka kinerja Kemensos di bidang rehabilitasi sosial penyandang disabilitas menjadi sesuatu yang krusial.

Salah satu sentra Kemensos yang berhasil menerapkan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas adalah Sentra Mulya Jaya di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Banyak di antara penerima manfaat yang sudah disalurkan ke dunia kerja.

Salah satunya adalah Hany (30), Ia merupakan penyandang disabilitas rungu wicara asal Depok. Hany menerima pelatihan tata boga dari Sentra Mulya Jaya. Saat ini Hany bekerja di salah satu restoran fast food terkenal di Indonesia.

Baca juga:  HKN Ke 58, Wali Kota Sukabumi Ingatkan Tantangan Bidang Kesehatan Harus Dihadapi Secara Bersama

Penerima manfaat lainnya adalah Ronald (37). Sama dengan Hany, Ronald juga penyandang disabilitas rungu wicara. Sejak graduasi dari Sentra Mulya Jaya, Ronald bekerja di sebuah perusahaan industri dan mampu meraih kemandirian finansial dimana saat ini ia sudah memiliki rumah, mobil dan motor.**

Pos terkait