Pertanian Purba Sukabumi Mengacu pada Konsep Kabupaten Konservasi

LINGKARPENA.ID | Pemerintah Kabupaten Sukabumi bakal meluncurkan metode pertanian Purba yang memiliki tatacara khusus di Kabupaten Sukabumi dalam waktu dekat ini.

Program ini merupakan salah satu cara pengelolaan tanah dengan mengunakan pupuk organik dari alam dengan tujuan untuk menjaga unsur hara supaya tidak timbul kerusakan pada tanah.

Daerah yang menjadi percontohan pertanian Purba atau yang dijadikan pilot project yaitu Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi.

Kembalinya asal muasal pertanian Purba mengembalikan kearipan lokal. Dimana yang telah di contohkan leluhur tidak mengunakan kimia atau pestisida ini bisa jadi pionir untuk kemajuan pertanian di Indonesia pada masa kini.

Baca juga:  Jelang Liburan Panjang, Dispar Kabupaten Sukabumi Lakukan Penataan Sejumlah Titik Tempat Wisata

Prasetyo Kepala Bagian (Kabag) Sumberdaya Alam (SDA) dalam kunjungannya Kamis kemarin 02 November 2023.

“Ya hari ini kami melakukan peninjauan lahan pertanian Purba. Dan ini nantiakan akan memanfaatkan sampah organik Gunung Aseupan dan Gunung Jati, untuk diolah menjadi pupuk organik,” terang Prasetyo kepada Lingkarpena.id Jumat (3/11/2023).

Selain itu, Prasetyo mengungkapkan metode pertanian Purba bisa menjadi tujuan tarap hidup bertani dengan hasil sehat tidak terkontaminasi residu kimia.

Baca juga:  Andri Hidayana: Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kalibunder Bertolak dengan Visi Misi Bupati

“Saat ini di Kabupaten Sukabumi sedang menjajaki pengetahuan pada kelompok tani dengan kelas khusus pertanian Purba serta pengetahuan pembuatan MOL,” terangnya.

“Ya sehingga desa-desa organik di Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas kedua se jawa bali ini nantinya mengarah atau menuju kabupaten Konservasi,” imbuhnya.

Kendati demikian, pertanian yang selama ini yang dianut oleh masyarakat praktis biasa mengunakan pupuk dari berbagai bahan yang mengandung unsur kimia.

Baca juga:  Bangunan SD di Pabuaran Sukabumi Dirusak Orang Tak Dikenal

Dan itu bertujuan untuk mempercepat proses panen supaya bisa mendapatkan produktivitas secara maksimal.

“Memang masyarakat untuk mengunakan sistem organik ini kami lihat belum semuanya mengunakan sistem purba,” terangnya.

“Padahal sistem pertanian konvensional bahan yang digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman, merupakan bahan alami sehingga relatif lebih aman dari perspektif kesehatan juga lingkungan keberlanjutan,” pungkasnya.

Pos terkait