Sekum KONI: Banyak yang Teriak Bukan Memberikan Solusi Konkret Tetapi Malah Menjadi Ramai

Lingkarpena.id, Sukabumi – Terkait ramainya postingan di media sosial, membuat kegaduhan publik yang menyoroti tentang minimnya anggaran dan perhatian dari Pemerintah Kota Sukabumi terhadap tim sepak bola yang akan mengikuti Babak kualifikasi Pekan Olahraga Daerah (Porda), sehingga menimbulkan kegaduhan publik.

Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Sukabumi Ganjar Ramdani Saputra memberikan penjelasan bahwa kalau melihat dari kebutuhan olahraga di Kota Sukabumi bukan hanya sepak bola semuanya ada 44 Cabang olahraga, dan sepakbola pun terbagi 2 ada sepak bola konvensional ada sepakbola futsal, dan futsal pun melakukan hal yang sama.

Baca juga:   Miris! Cabor Sepak Bola Dikasih Anggaran Rp 16 Juta untuk Porda, Suporter ‘Ngencleng’ Cari Dana Tambahan

Baca juga:  Wakapolres Sukabumi Kota Hadiri Pelantikan Siswa Pendidikan Alih Golongan (PAG) dari Bintara ke Perwira Polri Gelombang 1 Tahun 2021

“Kalau berbicara dana betul kita butuh dana, yang memang harus dicarikan solusi terbaiknya, bukan dengan cara berteriak, banyak orang yang berteriak tetapi tidak mau bergerak, apa lagi dengan cara di blow up, bukan memberikan solusi yang konkret tetapi malah menjadi ramai, kalau memang ada kecintaan terhadap olahraga sepak bola ayo kita sama-sama carikan solusi terbaik,” ujar Ganjar, Jumat (04/06/2021).

Ganjar menambahkan, pihaknya tidak bisa berharap banyak terhadap bantuan, karena memang APBD Kota Sukabumi tidak mumpuni, diakuinya anggaran memang hal yang utama kaitannya dengan prestasi, tetapi sebetulnya kembali lagi kepada yang ketua cabang olahraga (cabor). Ganjar juga mengatakan bahwa tim Kota Sukabumi bisa berprestasi kalau mentalnya mental juara, dan semua pasti ada solusi jalan keluarnya.

Baca juga:  Evakuasi Ular Sepanjang 2 Meter di Aliran Sungai di Kota Sukabumi

“Saat ini anggaran yang diterima KONI Rp 700 juta dibagi 44 cabang olahraga untuk pembinaaan, untuk cabang olahraga beregu besar seperti sepak bola jumlah uang pembinaan Rp 16 juta, paling besar dibanding cabor lain, sementara untuk cabor yang lain dikisaran 12 juta, dan ditambah 5 juta untuk olahraga yang berprestasi meraih medali, sementara untuk efisiensi anggaran, KONI memangkas jumlah stafnya saat ini,” ujar Ganjar.

Menurutnya perlu dipahami bahwa olahraga di Kota Sukabumi bukan hanya sepak bola yang akan mengikuti babak kualifikasi Porda, jadi kalau anggaran dikuras hanya untuk cabang olahraga sepak bola saja, kita akan tertinggal oleh kota dan kabupaten lain.

Baca juga:  Inspektorat Gelar Sosialisasi Anti Korupsi di Lembaga Legislatif DPRD Kota Sukabumi

Baca juga:   KONI Kota Sukabumi Targetkan 2 Digit Medali pada Porda Jabar 2022

“Tentang sponsor yang akan mensupport KONI sejauh ini ada beberapa perusahaan rokok yang merapat, namun karena terbantur aturan akhirnya perusahaan rokok tersebut tidak bisa mensupport, dari Bank Jabar (BJB) sampai saat ini belum ada realisasi dan jawaban,” ujar Ganjar.

Terakhir Ia berharap kepada dewan legislatif khusunya Komisi III Kota Sukabumi untuk mensupport anggaran olahraga dan anggaran CSR sebagian disisihkan untuk olahraga.

 

 

Reporter: Eka Lesmana

Redaktur: Dharmawan Hadi

Pos terkait