Api Membakar Pondok Pesantren di Sukalarang Sukabumi

Para santri berhamburan saat terjadi kebakaran di Ponpes Riadu Syamsiyah Desa Titisan Kecamatan Sukalarang | Istimewa

LINGKARPENA.ID | Bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Riadu Syamsiyah di Kampung Cimanggu, RT 03/RW 01, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, hangus terbakar dilalap si jago merah Selasa (03/01) malam.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Sukalarang, Dindin mengatakan, pihaknya mengaku telah mengetahui peristiwa bencana kebakaran yang terjadi sekira pukul 19.30 WIB ini, setelah mendapatkan telepon dari Kepala Dusun (Kadus) Kampung Cimanggu yang memberitahukan, bahwa di wilayahnya sedang terjadi kebakaran.

Petugas Damkar bersama anggota Kepolisian berjibaku memadamkan api di lokasi | Ist

“Setelah itu, kami langsung menelpon damkar dan terjun ke TKP. Ternyata benar saja api masih menyala dan membakar 2 unit kobong pesantren,” kata Dindin kepada Lingkarpena.id.

Baca juga:  Gebyar Vaksinasi Serentak Jajaran Polri Sentuh Warga Curugkembar Sukabumi

Setiba di lokasi kejadian, Dindin langsung ikut memadamkan api dan api berhasil dipadamkan dengan kurun waktu kurang lebih 30 menit lamanya.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, hanya saja 2 unit kobong terbakar. Yakni, satu unit dua lantai terbakar hingga habis dan satu unit lagi mengalami rusak sedang akibat terbakar api,” ujarnya.

Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi, peristiwa bencana kebakaran tersebut bermula pada saat berlangsung pengajian di TKP, tepatnya di majlis yang merupakan tempat pengajian santri. Saat itu, salah seorang santri bernama Jalaludin (23) yang merupakan saksi pertama tidak ikut mengaji. Dikarenakan bertugas jaga kobong atau tempat tidur para santri.

Baca juga:  Si Jago Merah Kembali Mengamuk di Nyalindung, 1 Rumah Warga Ludes

“Nah, saat Jalaludin menjaga kobong, ia melihat ada percikan api yang berasal dari kobong atau tempat tidur para santri di kamar 1 lantai dua yang berasal dari aliran listrik. Setelah itu, saksi berteriak dan memanggil ustadz, Bahwa ada percikan api yang diduga berasal dari korsleting listrik,” paparnya.

Setelah mendengar teriakan Jalaludin, sontak ustadz dan para santri keluar dari kobong untuk menyelamatkan diri.
Kemudian para santri laki-laki memadamkan api dengan peralatan seadanya. Seperti mengambil air dengan menggunakan ember.

Baca juga:  Kebakaran di Palabuhanratu, Toko Kelontongan Ludes Terbakar

“Setelah itu warga setempat menghubungi Mapolsek Sukalarang dan Damkar,” tandasnya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Hanya saja, satu gedung dua lantai atau kobong santri yang terbuat dari kayu yang berisi Al-Quran, kitab-kitab ngaji, pakaian santri dan uang bekal santri yang ada di dalam gedung atau kobong santri ludes terbakar.

“Untuk jumlah kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp150 juta,” pungkasnya.

Pos terkait