Warga Cikakak Sukabumi Temukan Bunga Bangkai di Depan Rumah

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Bunga Bangkai atau Amorphophallus Titanum ditemukan warga Kampung Cihaur RT02 RW02, Dusun Satu Cihaur, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

Bunga langka itu, ditemukan di sekitar halaman rumah tetangga Kusmulyawan (49) warga Cihaur pada Jumat (30/10/2020) lalu sekitar 09:00 WIB.

Ia menjelaskan, bunga bangkai ditemukan saat dirinya tengah melakukan kegiatan Jumat Bersih (Jumsih). Awal ia curiga melihat tanaman aneh seperti umbi-umbian yang tumbuh di depan rumah tetangga.

Baca juga:  Burung Berkicau Meriahkan HUT Bhayangkara ke 77 Polres Sukabumi

Baca juga: Butuh Bantuan, Jembatan Besi Cirendang Cikakak Ambruk

Baca juga; Ini Alasan Pemdes Cikakak Belum Menata Curug Kembar

“Karena penasaran, saya langsung menghampiri, setelah itu saya perhatikan kok mirip seperti bunga bangkai. Saya kemudian cari infonya di internet, dan ternyata tanaman itu sama seperti bunga bangkai yang ada di google,” ujarnya kepada Lingkarpena.id.

Lanjut Kusmulyawan, bunga yang masuk keluarga talas-talasan ini, pertamakali ditemukan dalam keadaan kuncup atau belum mekar. Namun pada sore harinya bunga tersebut sudah mulai mekar.

Baca juga:  Longsor di Tanah Milik Taman Nasional Gunung Halimun Salak Ancam Sejumlah Bangunan, Petugas Siaga

“Baru hari Sabtu bunga bangkai tersebut sudah mekar sepenuhnya, bahkan sudah mengeluarkan bau bangkai seperti daging busuk yang sangat menyengat apabila didekati,” bebernya.

Baca juga: Bacewo Politik Episode 2

Baca juga: Pemilihan Ketua Baru, Han Nahkodai ANC Sukabumi

Menurutnya, saat ditemukan bunga bangkai ini mempunyai tinggi sekitar 35 centimeter (cm), sementara untuk lebar atau diameternya diperkirakan sekitar 30 cm.

Baca juga:  Langkah Pemkab Sukabumi Penanganan Sampah Pantai

“Lokasinya sekitar 20 meter dari rumah tetangga saya pak Iwan, tepat di halaman depan rumahnya. Bahkan berjarak hanya 5 meter dari jalan desa,” terangnya.

Sampai saat ini ia bersama warga belum melaporkan penemuan bunga bangkai tersebut kepada pihak manapun, dan hanya memberikan pembatas dari bambu seadanya saja.

“Saat ini kami hanya mencoba merawatnya saja, memberikan pembatas agar tidak dirusak oleh binatang peliharaan ataupun anak – anak,” pungkasnya.

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait