Warga Pajampangan Serbu SPBU, Begini Kata Ketua Hiswana Migas Sukabumi Raya

FOTO: Situasi di SPBU Cimaja Kecamatan Surade Sukabumi, kendaraan mengantri untuk mendapatkan BBM.| Dok: Jajang S

LINGKRPENA.ID | Bencana alam yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi pada Selasa, Rabu, 3-4 Desember 2024, memicu terjadinya kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di wilayah di Pajampangan.

Rusaknya infastruktur jalan akibat bencana alam longsor, banjir dan pergerakan tanah. Sehingga membuat terhentinya supplai BBM ke sejumlah SPBU di Pajampangan Sukabumi.

Dalam dua hari terahir, terjadinya kelangkaan BBM di sebagian wilayah di Pajampangan memicu tingginya harga jual BBM di sana. Untuk mendapatkan satu liter BBM jenis pertalite dibandrol kisaran Rp 15. Ribu hingga Rp 20 ribu. Bahkan ada pengecer yang menjual BBM jenis Pertamax turbo seharga Rp 23 ribu per liter.

Menyikapi kondisi tersebut, Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hismawan Migas) Sukabumi Raya, H. Eten Rustandi, kepada awak media menuturkan, pihaknya akan menyalurkan sebanyak 47 ribu liter ke sejumlah SPBU di wilayah Pajampangan.

Baca juga:  Rumah Warga Surade Sukabumi Disapu Angin Kencang

Dalam kesempatan itu Eten Rustandi pun menyampaikan permintaan maafnya kepada warga Pajampangan karena Pertamina tidak dapat melakukan penyaluran BBM. Hal ini terkendala kondisi jalan yang tidak memungkinkan usai terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir di sejumlah wilayah di Pajampangan.

“Ya, sebelumnya kami memohon maaf kepada masyarakat Pajampangan Sukabumi karena Pertamina mengalami kendala saat akan menyalurkan BBM kesetiap SPBU maupun ke Pertashop yang disebabkan adanya bencana alam. Ruas jalan longsor hingga jembatan terputus dan yang lainnya,” kata H Eten kepada wartawan.

Baca juga:  Bangunan PAUD di Bantargadung Tergerus Longsor

Untuk mencegah berlarutnya kelangkaan BBM di sejumlah wilayah di Pajampangan, khususnya daerah terdampak bencana, Eten menyebutkan Sabtu (07/12) malam akan ada pengiriman BBM lewat jalan Pameungpek Cidaun menuju Tegalbuleud sebanyak 47 ribu liter untuk disalurkan kebeberapa SPBU dan Pertashop.

Beberapa SPBU yang terdampak aantaralain SPBU Jampangtengah, SPBU Purabaya, SPBU Tegalbeleud dan SPBU Surade, pengelola Pertasgop dan penjual bensin eceran  (Pomini).

Minggu, 8 Desember 2024, beberapa Sentral Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pajampangan langsung diserbu warga. Mereka mengantri sejak pagi buta, untuk mendapatkan BBM, khususnya jenis pertalite.

FOTO: Antrian kendaraan roda empat mengular hingga ke jalan raya di Surade Sukabumi.| Jajang S

Elan, pengawas SPBU Cimaja Kecamatan Surade saat dikonfirmasi lingkarpena.id, Minggu (8/12/2024) mengungkapkan, sejak terhentinya pengiriman BBM ke Pajampangan karena dampak bencana, SPBU Cimaja baru menerima pasokan pada Minggu  (8/12) sebanyak, Biosolar 8 ribu leter, Pertalite 8 ribu liter dan Pertamax 17 ribu liter.

Baca juga:  Kerugian Capai Rp150 Juta, Akibat Ini

“Untuk sistem penjualan kami kenakan pembatasan, ini untuk pemerataan supaya semua konsumen kebutuhannya terpenuhi, ” ujar Elan kepada lingkar pena, Minggu (8/12/2024 ).

Lebih lanjut dijelaskan Elan, penjualan Pertamax untuk konsumsi genset dibatasi hingga Rp 100 ribu per orang. Untuk kendaraan dibatasi maksimal Rp 200 ribu, dan kendaraan roda dua full tangki.

“Untuk penjualan solar sementara kami mengutamakan pelayanan kepada kendaraan dulu, untuk jerigen kami stop. Ini berlaku selama pengiriman belum normal,” pungkas Elan.

Pos terkait