LINGKARPENA.ID | Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati menjelaskan potensi dan kondisi perikanan kabupaten Sukabumi.
Menurut Nunung ada 3 lokasi yakni Balai Benih Ikan (BBI), rumah kemasan dan rumah pindang yang akan di optimalkan kembali pemanfaatannya dalam waktu dekat ini.
Ketiga bidang tersebut diantaranya budidaya kampung ikan nila di Kecamatan Caringin dan kampung ikan lele di Nyalindung. Sedangkan di bidang tangkap sudah ditetapkan satu kampung nelayan maju oleh KKP yang masih perlu dikembangkan.
Hal itu disampaikan Nunung saat menerima Asisten Peningkatan Daya Saing kementerian koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Dedi Miharja, saat melakukan kunjungan ke TPI Palabuhanratu dan TPI Palangpang Ciwaru,Jumat (20/1/23) kemarin.
Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan diskusi bersama para pengurus koperasi nelayan berdaulat TPI Ciwaru.
“Jadi pada bidang pengolahan ini diharapkan agar produk ikan yang dipasarkan tidak hanya dalam bentuk mentah saja. Tapi sudah diolah, sehingga bisa meningkatkan nilai dari produk tersebut. Selain itu, untuk mempertahankan kualitas dan daya simpan dari produk perikanan, Kabupaten Sukabumi juga sudah memiliki satu pabrik es yang sudah beroperasi,” jelas Nunung.
Sementara itu Asisten peningkatan daya saing kemenko maritim dan investasi Dedi Miharja, menanggapi positif informasi yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Perikanan. Ia menyampaikan akan mendukung pengembangan potensi perikanan Kabupaten Sukabumi.
Dalam kesempatan itu Dedi juga menyampaikan bahwa kemenkomarves memiliki satu program yaitu pembangunan PLTS yang bisa dihubungkan ke PLN sehingga bisa menghemat biaya listrik dan akan diusahakan agar Kabupaten Sukabumi mendapatkan alokasi kegiatan tersebut.
“Ya guna meningkatkan kualitas dan mendorong UMKM, kemenkomarves juga mendorong ekspor ikan layur dari kabupaten sukabumi. Kami merespon baik keinginan bapak Bupati Sukabumi seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan yang ingin memiliki ikan lokal dengan brand kabupaten Sukabumi yang dikenal di dalam dan luar negeri,” terangnya.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke koperasi konsumsi nelayan Berdaulat Ciwaru yang telah mendapat bantuan gudang beku dari Ditjen PDSPKP pada tahun 2020. Koperasi ini tidak hanya melayani anggota saja, tetapi sudah bisa melayani lebih dari 70 nelayan sehingga dapat membantu ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.(*)