DKP3 Kota Sukabumi: Mulai Biasakan Konsumsi Sorgum

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Kepala Dinas Ketahan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan mengajak masyarakat agar mendukung program disertasi pangan. Yaitu kembali seperti perilaku orang tua jaman dahulu, mengkonsumsi umbi-umbian termasuk sorgum. Hal itu agar masyarakat tidak ketergantungan terhadap beras.

Bahkan, Andri mengaku dirinya bersama jajajaran DKP3 sudah mencoba seperti makan singkong atau ubi rebus, yang bisa menahan rasa lapar hingga waktu lama. “Termasuk makan sorgum direbus diberi gula dan kelapa tidak kalah nikmatnya,” kata Andri kepada Lingkarpena.id.

Maka dari itu, sambung dia, DPK3 gencar memberikan edukasi ke masyarakat agar secara perlahan tidak selalu ketergantungan terhadap beras. “Mulai biasakan kita konsumsi sorgum, jagung atau umbi-umbian lainnya, agar terbiasa, hal itu menjaga apabila terjadi kerawanan pangan,” paparnya.

Baca juga:  Momen Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2024 Tingkat Kabupaten Sukabumi

BACA JUGA: BEM UMMI Kampanyekan Gemar Makan Sayur dan Ikan

Menanggapi adanya isu tentang kerawanan pangan di wilayah Jawa Barat (Jabar) tahun ini, Andri menegaskan DPK3 telah mengantisipasi dengan beberapa langkah, di antaranya melaksanakan survey kios pupuk.

Di sisi lain, kebutuhan beras per hari di Kota Sukabumi sebanyak 103,44 ton dengan luas 25,29 hektare lahan pertanian. Sedangkan berdasarkan data pertahun kebutuhan beras sebanyak 37.755.27 ton.

Baca juga:  Indosat Business Perkenalkan Solusi IoT untuk Mendukung Konservasi Mangrove di Indonesia

“Makanya kami tetap menjaga ketersediaan pangan, walaupun ada isu informasi suatu saat ada kondisi rawan pangan,” ungkap Andri.

Ia menilai kerawanan pangan bisa saja terjadi, dilihat dari kondisi pandemi Covid-19, daerah maupun negara lain bisa saja mempertahankan stok beras tidak melakukan impor. “Makanya DKP3 terus mengimbau agar masyarakat tidak ketergantungan terhadap beras,” tandasnya.

Baca juga:  P3K Cisolok Targetkan Bangun Objek Wisata Baru, Cek Lokasinya!

Reporter: Nuria Ariawan
Redaktur: Garis Nurbogarullah

Pos terkait