Dua Caturwulan, Jumlah DBD di Kota Sukabumi Capai 557 Kasus

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cikundul mengatakan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sukabumi mencapai angka 557 kasus. Data ini berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi dalam kurun waktu Januari sampai September 2020.

Kepala Puskesmas Cikundul, Fety Lies Priyanti mengatakan, angka kasus DBD di Kota Sukabumi berdasarkan data dinas kesehatan naik turun setiap bulannya. Tercatat jumlah kasus tertinggi terjadi di bulan April yang mencapai 110 kasus.

Baca juga:  Wali Kota Sukabumi, Apresiasi Dinkes Turunnya Angka Stunting

“Januari ada 82 kasus terjangkit DBD, kemudian Februari 75 kasus, Maret 79 kasus, April 110 kasus, Mei 53 kasus, Juni 55 kasus, Juni 37 kasus, Agustus 26 kasus, dan di bulan September 40 kasus,” rinci Fety kepada Lingkarpena.id, Rabu (3/11/2020).

Baca juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Puskesmas Gunungguruh Sasar 19 SD

Baca juga: Gedung Direnovasi, Puskesmas Cimanggu Pastikan Pelayanan Optimal

Peralihan musim kemarau ke musim hujan saat ini, masyarakat harus waspada terhadap ancaman Aedes Aegypti, jenis nyamuk yang dapat membawa virus ‘Dengue’ penyebab penyakit demam berdarah. Menurutnya, DBD bahkan dapat menyebabkan kematian pada pasien yang terjangkit.

Baca juga:  BPBD Kota Sukabumi Gandeng Dinkes, Lakukan Tes Pemeriksaan Kesehatan Kepada Korban Pengungsi Bencana

Dengan begitu, ia meminta peran aktif masyarakat untuk menangani penyebaran nyamuk Aedes aegepty. Di antaranya dengan cara lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

“Minimal membersihan lingkungan tempat tinggal, tidak membiarkan wadah atau tempat yang nantinya jadi sarang perkembangbiakan nyamuk DBD. Seperti menumpuk atau menggantungkan pakaian di dalam rumah,” ucapnya.

Baca juga: LKNU Sukabumi Dorong Perwal Eliminasi TBC

Baca juga:  Hati-Hati DBD di Masa Pandemi, Virus Dengue Ancaman Baru di Musim Hujan

Baca juga: Peduli Kesehatan Warga, Pemdes Bojongtipar Bangun Lapang Serbaguna

Fety juga mengingatkan kepada masyarakat, bahwa nyamuk Aedes aegypti ini memiliki jangkauan terbang yang cukup jauh. Sehingga pencegahannya tidak cukup hanya dilakukan peroranga.

“Pencegahannya tidak cukup dilakukan oleh satu orang atau bahkan satu keluarga, tetapi harus bersama-sama untuk peduli terhadap lingkungan,” tandasnya.

Reporter : Abdul Azis
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait