Gempa M 3,6 di Tegalbuleud Sukabumi 1 Rumah Ambruk

FOTO: Forkopimcam Kecamatan Tegalbuleud saat melakukan asessment di lokasi rumah ambruk yang terdampak gempa bumi.| dok: Jajang S

LINGKARPENA.ID | Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, gempa yang terjadi Sabtu, 7 September 2024 pagi, sekira pukul 06.20 WIB, dengan gempa susulan berkekuatan 3,6 skala Richter, mengakibatkan hancurnya sebuah rumah di Kampung Cibangoak, Desa Calingcing, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Menurut keterangan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, rumah yang terdampak itu dihuni oleh enam anggota keluarga.

“Syukur alhamdulilah semua berhasil diselamatkan dan sekarang keluarga korban rumah ambruk sudah diungsikan ke rumah kerabatnya terdekat,” ujarnya kepada awak media.

Baca juga:  Pergerakan Tanah Sepanjang 70 Meter Ancam 7 Rumah di Warungkiara Sukabumi

Gerak cepat Tim BPBD Kabupaten Sukabumi bersama unsur Forkopimcam Tegalbuleud dan masyarakat setempat, termasuk Babinsa dan Babinmas dan Paguyuban Jampang Tandang Makalangan DPC Tegalbuleud, langsung melakukan asessment dan pendataan ke lokasi, serta berkoordinasi untuk memberikan bantuan.

Beberapa kebutuhan mendesak seperti bahan bangunan, makanan pokok, serta tenda darurat dan perlengkapan untuk balita telah di salurkan kepada korban.

Baca juga:  Viral, Petani Penyadap di Tegalbuleud Sukabumi Meninggal Dunia di Atas Pohon Kelapa

Sementara Kepala keluarga, Jejeh (50) mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah setempat yang telah sigap bertindak. Kini Jekeh bersama lima anggota keluarganya, termasuk seorang balita berusia dua tahun, kini harus tinggal sementara di tempat pengungsian.

“Kami sangat khawatir, angin begitu kencang setelah gempa, sehingga rumah kami langsung roboh,” kata Jejeh, salah satu korban yang terdampak.

Kapolsek Tegalbuleud Iptu Azhar Sunandar menekankan, tentunya ini perlu adanya kewaspadaan semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat, agar senantiasa waspada dan berhati-hati dengan musim kemarau yang cukup panjang yang juga disertai angin kencang. Akibat bencana tersebut kerugian ditaksir Sebasar Rp 80 juta.

Baca juga:  Usai Bacok Istrinya, Pria Asal Ciracap Mencoba Bunuh Diri

“Kami dari Muspika Kecamatan Tegal Buleud akan terus monitor di lapangan untuk memastikan situasi saat ini dan komunikasi dengan pimpinan untuk menunggu perintah selanjutnya,” tandasnya.

Pos terkait