LINGKARPENA.ID – Kabupaten Sukabumi telah dikenal dengan potensi wisata luar biasa yang sangat menjanjikan untuk menjadi komoditas berkembangnya Kabupaten Sukabumi. Salah satu wilayah yang menjadi salah satu kunci pembuka kotak Pandora pariwisata Kabupaten Sukabumi adalah Kecamatan Pabuaran.
Dengan Topografi wilayah yang berada ketinggian antara 0 – 500 meter di atas permukaan air laut, bentuk wilayah kecamatan Pabuaran pada permukaan terdiri dari perbukitan dan pegunungan sehingga kawasan kecamatan Pabuaran merupakan lahan datar sebesar 31% yang sedikit bergelombang seluas 22.8%, sementara lahan berbukit dengan kemiringan seluas 32,5 %.
Di wilayah kecamatan yang terletak di sisi selatan Kabupaten Sukabumi ini, Iklim masih dipengaruhi keadaan iklim secara regional wilayah Kabupaten Sukabumi yang beriklim tropis basah dengan curah hujannya sangat dipengaruhi oleh angin Muson yang bertiup dari dataran Australia dan Asia.
Total luas Kecamatan Pabuaran adalah 12.748,22 Ha dan berdasarkan wilayah administrasi, Kecamatan Pabuaran terdiri dari 7 Desa, 44 Kedusunan, 47 RW, dan 192 RT.
Adapun batas-batas wilayah secara administrative untuk kecamatan Pabuaran untuk wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Jampang Tengah, batas sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kalibunder. sementara untuk sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Lengkong dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sagaranten.
Kepada Lingkarpena.id, Camat Pabuaran R. Ade Akhsan Bratadirdja, ST.Kp., M.Si menuturkan, fakta geografis dan geomorfologi serta potensi-potensi luar biasa yang bisa dikatakan “Keren dan Potensial” terkait Kecamatan Pabuaran.
“Desa yang termasuk wilayah Kecamatan kami adalah 7 Desa. Desa Sukajaya dengan luas wilayah 1.968,62 ha, Desa Ciwalat dengan luas Wilayah 1.098,60 ha, Desa Pabuaran Luas Wilayah 800,00 ha, Desa Cibadak mempunyai luas wilayah 1.100,00 ha, Desa Sirnasari luas wilayah 2.900,00 ha, kemudian Desa Bantarsari yang mempunyai wilayah seluas 3.931,00 ha dan Desa Lembursawah dengan luas wilayah 950,00 ha. Masing-masing desa mempunyai potensi wisata masing-masing, ada 7 destinasi wisata di Kecamatan kami,” tutur Camat Pabuaran tersebut.
Ade juga menyampaikan, bagi dirinya Kabupaten Sukabumi ini adalah territorial dengan potensi yang luar biasa dari segi potensi pertanian dan pariwisata. Camat Pabuaran menyebut, salah satu kunci untuk membuka seluruh potensi di Kabupaten Sukabumi dalam Pertanian dan Pariwisata adalah Kecamatan Pabuaran.
“Jumlah penduduk Kecamatan Pabuaran terus mengalami peningkatan, saat ini berdasarkan data statistik tahun 2020 jumlah penduduk Kecamatan Pabuaran adalah 44.811 jiwa, yang didominasi oleh jumlah penduduk laki-laki sebesar 22.713 jiwa sedangkan sisanya jumlah penduduk perempuan sebesar 22.098 jiwa. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Pabuaran sebagian besar bekerja sebagai petani sekitar 75% sedangkan yang lainnya sebagai buruh swasta sebesar 25%,” kata Camat menambahkan.
Senada dengan itu, Sekmat Pabuaran Bobby Prihadi Gumulya, S.IP,.M.Si turut serta memaparkan kondisi dan potensi Kecamatan Pabuaran khususnya potensi sektor pertanian dan pariwisata.
“Memang masyarakat kecamatan Pabuaran adalah penghasilan utama saat ini dari komoditi pertanian. Dari sisi bidang pertanian, wilayah kami adalah salah satu penghasil Komoditas Padi, Jagung, Singkong dan Kacang Tanah. Wilayah kami sangat subur tanahnya, Alhamdulillah. Selain sektor itu, kami terus berupaya mengembangkan sektor Pariwisata,” ucapnya.
Lebih lanjut Bobby menjelaskan, dari tujuh desa yang ada di Kecamatan Pabuaran, masing-masing desa mempunyai destinasi wisata yang perlu diperhatikan dan terus dikembangkan semaksimal mungkin.
“Di Desa Sukajaya ada Curug Cicayur, di Desa Ciwalat punya Wisata alam Puncak Pilar, untuk Desa Pabuaran ada wisata alam Gaul. Sementara itu Desa Cibadak punya andalan wisata alam Gunung Gebeg nya fasilitas Paralayang, Desa Sirnasari mengandalkan Situ Cukang Paku, Desa Bantarsari punya Wisata Alam Situ Cibuluh dan Desa Lembursawah berdestinasi wisata alam Puncak Angin. Ini luar biasa potensial untuk penghasil devisa lokal Kabupaten Sukabumi,” tutup Sekmat.
