Lingkarpena.id, SUKABUMI – Yayasan Pendidikan Nurul Islam Kampung Margaluyu RT05/04, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi kekurangan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Pasalnya saat ini hanya memiliki lima ruang kelas yang digunakan oleh empat tingkatan pendidikan, sehingga siswa harus bergantian ruang kelas dalam proses KBM.
Kepala Yayasan Pendidikan Nurul Islam, Bidin Saepudin menuturkan, lima ruang kelas yang ada itu digunakan untuk empat tingkat pendidikan. Antara lain, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Diniyah (MD), dan Madrasah Aliyah (MA).
“Ruang kelas yang dibutuhkan sebanyak 14 ruang, berarti tersisa sembilan ruang kelas lagi. Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu untuk menambah sarana ruang belajar, karena selama ini baru mendapatkan bantuan dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat),” ujar Bidin belum lama ini.
Menurut Bidin, kekurangan ruang kelas tersebut berdampak pada proses kegiatan belajar mengajar siswa. Sebab, harus mengatur waktu pembelajaran setiap tingkatan. Ia mengaku pihak sekolah pun belum bisa melakukan pengajuan bantuan kemanapun, karena tidak memiliki akses yang harus dituju.
“Kalau saya pribadi sama sekali tidak punya akses, tetapi banyak orang yang ingin membantu mengakses bantuan. Namun sampai sekarang belum ada satupun yang berhasil mendapatkan bantuan tersebut,” keluhnya.
Ia berharap, pemerintah maupun pihak manapun dapat membantu permasalahan tersebut, karena pendidikan merupakan hal yang penting bagi warga dan tentunya negara.
“Sisa ruang yang kami butuhkan hanya sembilan ruang kelas lagi, tetapi berapa ruang pun kami akan terima dengan senang hati. Yang penting ada ruang tambahan, karena untuk lokasinya sudah kami siapkan,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Editor : Garis Nurbogarullah