LINGKARPENA.ID | Kelompok 03 KKN-Tematik Universitas Muhammadiyah Sukabumi 2023 melakukan pendampingan pengeloaan sampah organik dan anorganik kepada salah satu pos remaja (Posrem) yang ada di Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi.
Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh para anggota Posrem FRESH (Forum Remaja Sehat) yang terdiri dari para remaja yang berdomisili di RW 07 Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu.
Menurut koordinator sekaligus pemateri Dr. Amalia Nur Milla mengatakan, pendampingan yang diberikan oleh kelompok 03 KKN-T UMMI ini dimulai dengan kegiatan shodaqoh sampah dari warga sekitar.
Selain itu kata dia, dilakukan juga penyebaran poster tentang bagaimana cara mengelola sampah organik menjadi Eco Enzyme serta sampah anorganik menjadi Ecobrick di sekitar lingkungan warga.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi serta bimbingan bagi para Remaja di Posrem Fresh agar bisa memanfaatkan dan mengolah sampah dengan bijak dan menjadi berguna,” ujar Dekan Universitas Muhammadiyah Sukabumi ini kepada Lingkarpena.id Sabtu (19/8/2023).

Dijelaskan olehnya, kegiatan tersebut digelar di Saung Sawala, Jalan Kibitay Kampung Tegal Jambu RT 01/07 Kelurahan Situmekar. Mereka (para remaja) sangat antusias mengikuti kegiatan bimbingan pengolahan sampah tersebut.
Pendampingan pembuatan Ecobrick sendiri dimulai dengan memilah sampah, menggunting sampah sehingga menjadi ukuran kecil. Kemudian mencuci sampah plasik yang sudah dipotong kecil-kecil itu lalu dijemur di bawah sinar matahari.

Setelah potongan sampah mengering, hal berikutnya yaitu memasukan potongan-potongan tersebut kedalam botol air mineral bekas berukuran 600ml hingga padat (250 gram). Setelah padat, Ecobrick dapat dijadikan berbagai kerajinan, seperti rak sepatu, tempat duduk, meja, bahkan gapura.
“Jadi pendampingan pada pembuatan Eco Enzyme ini dimulai dengan memilah sampah organik terlebih dahulu. Ya berupa sisa buah/sayur yang belum membusuk untuk kemudian dipotong menjadi ukuran kecil dan ditimbang seusuai takaran,” tuturnya.
Sementara itu ketua kelompok 04 KKN-T 2023 untuk Kelurahan Situmekar Dhea menambahkan, para peserta diminta untuk menyiapkan botol berukuran 1,5 L. Kemudian boyol diisi dengan takaran 50% bagian air, 30% bagian sisa buah/sayur, 10% bagian gula/molase dan 10% untuk udara di dalam.
“Kegiatan pendampingan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Kelompok 03 dalam mengatasi permasalahan berkaitan dengan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah,” tambahnya.

Posrem FRESH kemudian dijadikan juga sebagai satgas lingkungan hidup PLMT (Pos Lingkungan Hidup Masyarakat Tegal Jambu). Nantinya mereka ini akan diresmikan melalui SK yang akan diberikan pada saat lokakarya akhir Kelompok 03.
“Semoga dengan terbentuknya PLMT ini akan memberikan manfaat kepada warga di sekitar RW 07, serta menjadi contoh baik bagi RW lain yang ada di Kelurahan Situmekar. Kami harap warga tergerak menjadi agen-agen perubahan dalam pengelolaan sampah dan kegiatan ini akan terus berlanjut meskipun masa KKN kelompok kami sudah selesai,” pungkasnya.