Lingkarpena.id, Sukabumi – Longsor kembali terjadi di Desa Girijaya Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi menutup saluran irigasi. Akibatnya sekitar 50 hektar sawah terdampak material bencana longsoran dikawasan pertanian tersebut akan mengalami gagal panen.
Intensitas hujan yang terjadi pada Minggu (01/08/2021) menyebabkan sebagian struktur tanah yang labil di sekitar wilayah Nagrak ambrol. Longsor terjadi sekitar pukul 00.15 WIB dini hari.
Baca juga: |
Longsor di Ciambar Sukabumi Menelan 1 Korban Jiwa |
Dari bencana yang terjadi sekitar 50 hektar sawah warga di Desa Girijaya Kecamatan Nagrak, mengalami erosi yang ditimbulkan material longsoran. Saluran irigasi Cikahuripan, yang mengaliri hektaran sawah masih tertutup material dan belum ditangani karena situasi cuaca yang masih buruk.
“Iya, belum ada penanganan terkait bencana longsor di Kecamatan Nagrak mengingat kondisi cuaca, khawatir terjadi longsor susulan,” kata Plt kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita, kepada wartawan.
Baca juga: |
Kalak BPBD: Waspadai Longsor Susulan |
Anita menambahkan, atas kejadian bencana longsor tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat serta relawan bencana Kabupaten Sukabumi. Langkah utama guna melakukan pendataan dan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana.
“Sudah kita koordinasikan untuk langkah-langkah selanjutnya. Evakuasi masih menunggu situasi yang tepat mengingat kondisi saat ini masih tidak mungkin dilakukan penanganan. Tidak ada korban jiwa atas bencana itu,” terangnya.
Reporter: Akoy Khoerudin