LINGKARPENA.ID – Pengairan untuk kebutuhan ratusan hektare tanah pertanian di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, saat ini kembali normal. Hal itu setelah adanya perbaikan saluran irigasi Cipanumbangan.
Irigasi sempat bermasalah karena tertimpa longsoran tanah pada pertengahan bulan November 2021, lalu dan sudah diperbaiki adanya swadaya masyarakat setempat.
Kepala Desa Panumbangan, Lalan Jaelani mengungkapkan kepada wartawan, Selasa (7/12/2021). Kesulitan air yang dirasakan para petani akibat terjadinya longsor pada irigasi Cipanumbangan akibat curah hujan yang tinggi bulan lalu. Kini sudah mulai teratasi, walau untuk sementara waktu.
Lalan menyebutkankan, masyarakat Desa Panumbangan secara bergotong-royong dalam parbaikan saluran irigasi tersebut. Dengan begitu, normalisasi saluran irigasi bisa kembali dirasakan khusus petani pengguna air dari saluran irigasi Cipanumbangan itu.
” Ya, jika diperkirakan anggaran perbaikan bisa menghabiskan biaya Rp. 50 juta. Biaya itu, untuk 90 persennya merupakan swadaya masyakat. Jujur, jika mengandalkan dana desa tidak mungkin untuk menanggulangi kebutuhan itu,” ujar Lalan.
Menurut Lalan, rasa kebersamaan pada sikap gotong royong warga Desa Panumbangan masih terlihat bagus. Kebersamaan masih sangat kuat dan berdampak, itu terlihat dalam penaganan masalah irigasi ini. Bukan haya biaya, wargapun kompak bergotong royong, kerja bakti berhari-hari mengangkat materiq ongsoran tanah yang menutup saluran irigasi.
“Ini hanya untuk sementara waktu mengatasi keadaan darurat. Kedepan irigasi ini tentu harus dibangun kembali secara permanen.Ya sehingga saluran air yang diperlukan ribuan hektare lahan pertanian di desa Panumbangan ini bisa normal kembali,” papar kepala desa, yang telah menjabat 4 tahun itu.
Lalan menyebutkan, sudah ada beberapa pejabat dari instansi pemerintah yang meninjau lokasi longsor irigasi Cipanumbangan ini. Diantaranya dari Dinas PU Bina Marga dan BPBD Kabupaten Sukabumi. Harapan kami masyarakat desa, Instansi terkait atau Pemerintah Kabupaten Sukabumi segera turun tangan memperbaiki saluran irigasi dengan normal.
“Masyarakat Desa Panumbangan hampir 90 persen mata pencahariannya bertani. Jadi sarana irigasi ini merupakan bagian penting untuk menunjang perekonomian masyarakat. Bila hal ini tidak teratasi dengan baik dan cepat akan berdampak pada ketahanan pangan di desa ini. Ya, petani mengandalkan hasil produksi pertanian sumber air dari mana?,” jelas Lalan.
Sadar akan pentingnya tanaman penghijauan, terlebih didaerah yang rawan longsor dimusim hujan dan sumber mata air di musim kemarau. Maka dari itu Pemdes Panumbangan bersama tokoh masyarakat juga memotori gerakan reboisasi di beberapa wilayah Desa.
“Ini salah satu gerakan reboisasi dan sudah menanam ribuan bibit kayu. Ya seperti pohon puspa, mahoni dan jenis lainnya. Mudah-mudahan upaya ini bisa memberi dampak positif untuk lingkungan terutama dimasa yang akan datang,” tambah Lalan Jaelani.
Reporter: Aris Wanto
Redaktur: Akoy Khoerudin