Minim Perhatian, Madrasah Diniyah Dianaktirikan Pemerintah?

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Kepala Sekolah Madrasah Diniyah (MD) Darussalam, Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Yeyen Munawar meminta pemerintah daerah atau bupati dan wakil bupati agar memperhatikan kesejahteraan guru madrasah yang selama ini terkesan diacuhkan.

Padahal setiap perhelatan politik, kata Yeyen, calon pejabat tersebut selalu mengiming-imingi akan memperhatikan kesejahteraan serta memberi fasilitas kepada Madrasah Diniyah. Namun setelah menjabat, janji itu tidak pernah direalisasikan.

Ia menjelaskan, selama ini kesejahteraan guru madrasah hanya mengandalkan iuran dari orang tua murid saja, itu pun apabila pembayaran iurannya lancar setiap bulannya.

Baca juga: Takut Longsor, SDN Pasirbandera Minta Pemda Bangun TPT Depan Sekolah

Baca juga:  Ruang Kelas Rusak, MDTA Syamsul Hidayah Minta Bantuan Pemkab Sukabumi dan Kemenag

“Bahkan terakhir saya hanya mampu memberikan gaji sebesar Rp400 ribu, uang sebesar itu untuk gaji mereka selama tiga bulan, mengkhawatirkan sekali,” ungkapnya kepada Lingkarpena.id, Senin (05/10/2020).

Dampaknya tenaga pengajar untuk madrasah semakin kurang diminati, sehingga jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah kelas serta murid yang harus mendapatkan pelajaran.

“Untuk tenaga pengajar di madrasah ini hanya ada empat orang, itupun berikut kepala sekolah yang merangkap menjadi guru, dan tentunya berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Tidak efektif,” bebernya.

Baca juga: Disinyalir Ada Jual Beli Buku, Ormas Garis Geruduk Kantor Kemenag

Menurutnya, selain kesejahteraan guru, fasilitas mebeler untuk siswa serta guru jumlahnya sangat kurang, ditambah lagi keaadan mebeler yang ada dalam kondisi rusak.

Baca juga:  Berhasil Kelola Kampung Sinau, Kini Bhabinkamtibmas Jangkau Anak-Anak Desa Dengan Mobil Cerdas

“Untuk mebeler pun, selama ini kami hanya mengandalkan dari swadaya masyarakat dan tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah,” jelasnya.

Sementara untuk ruang kelas, sambung dia, hanya memiliki empat ruang kelas saja, masih kekurangan dua kelas lagi. Untuk memenuhi KBM yang ideal membutuhkan tambahan dua ruang kelas baru.

“Agar memenuhi KBM di madrasah kami menggabungkan antara kelas satu dan kelas dua dalam satu ruang kelas, serta kelas tiga digabung dengan kelas empat. Kalau jumlah murid di madrasah ini sebanyak 140 siswa,” imbuhnya.

Baca juga:  PGRI Kota Sukabumi, Diberikan Mobil Kendaraan Operasional Dari Wali Kota

Baca juga: Ruang Kelas Rusak, MDTA Syamsul Hidayah Minta Bantuan Pemkab Sukabumi dan Kemenag

Ia berharap pemerintah daerah atau bupati harus memperhatikan kesejahteraan guru serta fasilitas untuk madrasah. Jangan hanya mengumbar janji di saat kampanye saja, namun setelah menjabat mereka lupa dengan janji-janjinya tersebut.

“Kenyataannya memang seperti itu, padahal selama ini sudah sering mengusulkan melalui Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) tingkat kecamatan. Namun pemerintah selalu beralasan tidak memiliki anggaran untuk pendidikan tingkat madrasah ini,” pungkasnya.

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait