Pedagang Kopi, Lapang Merdeka Tak Seberkah Dulu?

Pedagang Kopi asongan Pak Hanafi, bertopi biru (tengah) yang biasa mangkal diseputaran lapang Merdeka Kota Sukabumi, Minggu (12/6/22).| Foto: dok lingkarpena.id

LINGKARPENA.ID – Lapang Merdeka Kota Sukabumi semenjak direnovasi menjadi salah satu tempat buruan warga masyarakat Kota, terutama pada hari Minggu pagi. Ratusan warga Kota Sukabumi berjubal memadati sehingga hal itu menjadi moment penting bagi sejumlah pedagang. Baik pedagang yang sudah terbiasa mangkal maupun pedagang musiman.

Ditengah ramainya pengunjung lapang Merdeka anehnya hal itu masih menjadi keluhan oleh salah satu pedagang yang sudah puluhan tahun biasa berjualan di seputar Lapang Merdeka ini. Menurutnya Lapang Merdeka jikapun sekarang rame tapi tak seberkah dulu sebelum dilakukan perbaikan.

Pak Hanafi (56) asal Jakarta, seorang pedagang kopi asongan yang kini tinggal dan menetap di Bayangkara Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh ini bercerita soal penghasilan usahanya. Dia sudah puluhan tahun menjadi pedagang dan biasa mangkal di Lapang Merdeka Kota Sukabumi.

Baca juga:  Satres Narkoba Polres Sukabumi Kota Tangkap Dua Pengedar Obat Haram di Cisaat dan Tipar

“Saya berjualan sejak tahun 2003 di lapang Merdeka ini. Dulu, sebelum direnovasi saya bisa meraup keuntungan hingga mencapai Rp1 juta, itu jumlah nilai dengan modal. Sekarang padahal rame tapi penghasilan saya menurun. Ya dapat Rp500 ribu saja susah,” terang Hanafi, saat berbincang-bincang ringan diseputar lapang Merdeka, Ahad, (12/6/22) pagi.

Pria kelahiran asal Kalijodo, Jakarta, tahun 1966 ini, tinggal di Kota Sukabumi tersebut sejak tahun 80 an dan sudah menjadi warga Kota Sukabumi seutuhnya.

Baca juga:  Toko Seblak Kebakaran Hebat di Kota Sukabumi, Ini Kerugiannya 

Pak Hanafi ini menggeluti dunia usaha dagang sejak tahun 2003 silam. Sebelumnya ia membuka sebuah Kantin di swalayan Ramayana sewaktu masih ada Bioskop di tempat itu.

Semenjak dilokasi usaha lamanya tutup, dirinya banting setir menjadi pedagang Kopi asongan diseputar lapang Merdeka. Namun semenjak lapang merdeka direnovasi ia sempat kelimpungan. Belum lagi ditambah adanya wabah pandemi Covid 19 selama dua tahun terakhir sehingga usahanya sempat goyah.

“Saya berjualan kopi di lapang Merdeka sebelum direnovasi cukup bagus penghasilannya. Ya jika dulu kompetitornya masih sedikit, kalau sekarang pedagangnya banyak. Jadi rezekinya pun terbagi-bagi,” terangnya.

Baca juga:  Api Telan Kerugian 100 Juta di Citamiang Kota Sukabumi

Menurut pak Hanafi, belum lagi saat ini bermunculan pedagang musiman yang muncul disaat hari Minggu saja. Kendati pun demikian rezeki manusia memang sudah ada takarannya, jadi jalani saja dengan ikhlas berapapun penghasilan yang terpenting halal dan anak istri bisa makan.

Hanafi sendiri memiliki keluarga dan sudah mempunyai keturunan dengan dikaruniai dua orang anak. Dia tinggal di Kota Sukabumi sudah 48 tahun dan sudah menjadi warga Kota Sukabumi seutuhnya.

“Alhamdulillah, saya sudah menjadi warga Kota Sukabumi seutuhnya. Mata pencaharian saya ya jual kopi, rokok ketengan, air mineral. Ya selalu ada diseputar lapang Merdeka ini dari dulu,” pungkasnya.

Pos terkait