Lingkarpena.id, SUKABUMI – Ketua Pemuda Tani Dewan Pengurus Cabang (DPC) Sukabumi Hasbi Abdullah, sangat menyayangkan pembangunan irigasi di Kabupaten Sukabumi yang tidak merata. Hal tersebut disampaikannya melalui pesan singkat kepada Lingkarpena.id, Minggu (22/08/2021) petang.
Hasbi mengatakan, pembangungan daerah irigasi Cibodas, yang meliputi tiga wilayah, yakni Desa Cibodas, Kecamatan Bojong Genteng dan juga Kecamatan Parungkuda, saat ini mesti dilakukan peninjauan kembali.
“Saya melihat langsung ke lokasi pembangunan di wilayah Kecamatan Parungkuda. Saya sangat menyayangkan atas pembangunan daerah irigasi Cibodas yang selalu di bangun di hulu, sedangkan di hilir belum pernah dibangun,” tuturnya kepada Lingkarpena.id melalui pesan singkat, Minggu (22/08/2021) petang.
| Baca juga: |
| Bhakti TNI Kodim 0622: Masyarakat Singon Apresiasi Punya Jalan Bagus |
Menurut Hasbi, pembangunan yang dilakukan saat ini terkesan dipaksakan, karena menurutnya setelah beberapa kali dilakukan pembangunan, saluran di daerah irigasi tersebut tidak berdampak untuk kepentingan masyarakat.
“Penerima manfaat 4 desa, sebanyak kurang lebih sebanyak 400 orang. Dengan luasan lahan seluas 60 Hektar. Dengan status dalam pembayaran pajak adalah pesawahan, namun faktanya tidak bisa disawahi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Parungkuda, sekaligus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Rohmat mengatakan, warga masyarakat sangat berharap agar air bisa mengalir kembali.
| Baca juga: |
| Longsor Tebing Setinggi 50 Meter di Nagrak Tutup Saluran Irigasi, 60 Hektar Sawah Terdampak |
“Sudah hampir 20 tahun, air tidak mengaliri sawah warga. Kami juga sudah mencoba mengajukan permohonan berupa proposal untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini,” jelasnya.
Hingga saat ini, pembangunan di daerah irigasi Cibodas masih terus berlanjut. Warga meminta agar pemerintah Kabupaten Sukabumi bisa meninjau kembali pembangunan yang sedang berlangsung tersebut, agar bisa menjadi manfaat bagi masyarakat.
Reporter: One
Redaktur: Akoy Khoerudin
