Pergerakan Tanah Ancam SDN Ciherang Nyalindung, Wali Murid Was-was Hadapi Musim Hujan

Inilah kondisi halaman sekolah dasar negeri Ciherang, Nyalindung terancam pergeseran tanah.| Aris Wanto

LINGKARPENA.ID | Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi kini mengancam bangunan Sekolah Dasar SD Negeri Ciherang. Hal tersebut menjadi kekhawatiran sejumlah wali murid mengingat jika musim hujan tiba.

Kendati di lokasi cut and fill relokasi lahan pergeseran tanah warga Kampung Ciherang Desa Cijangkar ini sudah tersedia untuk fasum fasos tetap saja kondisi tersebut menjadi kehawatiran warga yang menyekolahkan anaknya di SDN Ciherang tersebut.

Baca juga:  Jampangtengah Sukabumi Dikepung Bencana: Rumah Ambruk dan Jalan Terputus, Ini Titik Lokasinya

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun jumlah siswa yang berada di SDn Ciherang ada sebanyak 79 siswa dari jumlah 6 (enam) RKB ruang kelas belajar.

“Iya, para orang tua siswa khawatir melihat kondisi di lokasi Sekolah. Retakan tanah saat ini sudah sampai halaman sekolah. Yang sangat dikhawatirkan jika musim hujan tiba,” ujar Komite SDN Ciherang, Kiki Hermansyah kepada Lingkarpena.id Rabu, (20/9/23).

Baca juga:  LSM Kamijo Sukabumi, Soroti Pembangunan Tambal Sulam Jalan Mangkalaya, Dinas PU Diminta Cek Lokasi

Kiki menambahkan, para wali murid berharap sekolah tersebut berharap segera dipindahkan agar rasa was-was mereka tidak selalu menyelimuti. Selain itu kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan tenang.

“Ya jika mendengar sesuai Surat Pelepasan Hak (SPH) dari PTPN VIII dengan luasan 4,3 hektar itu untuk sarana pendidikan sudah tersedia,” jelasnya.

Pihak orang tua murid dan Pemdes setempat meminta Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi agar segera meninjau kembali ke lokasi bencana pergeseran tanah di Kampung Ciherang RT01/02 Desa Cijangkar itu.

Baca juga:  Empat Desa di Curugkembar Terjadi Pergerakan Tanah, Rusak 26 Rumah dan 3 Hektar Sawah

“Semoga sarana pendidikan ini menjadi perhatian dan skala prioritas para pemangku kebijakan, supaya cepat terealisasikan. Ya demi keamanan dan kenyamana siswa dalam kegiatan belajar mengajar, para wali murid juga tenang,” pungkasnya.

Pos terkait