LINGKARPENA.ID | Bencana alam pergerakan tanah akhir-akhir ini sering terjadi di Kabupaten Sukabumi. Selain yang saat ini dalam penanganan berbagai petugas dan relawan di Kampung Nyalindung Desa Pasir Suren, Kecmatan Palabuhanratu, pergeseran tanah juga terjadi di Kecamatan Ciemas.
Bedasarkan laporan petugas penanggulangan bencana kecamatn (P2BK) Ciemas, Idrus Stansyah dalam keterangannya yang disampaikan Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Sukabumi menjelaskan, bencana pergerakan tanah di Kecamatan Ciemas terjadi pada Rabu, 4 Januari 2023.
Peritiwa pergerakan tanah yang terjadi sekira pukul 02:00 WIBdini hari tersebut tepatnya di Kampung Babakan Kubang, RT 04/02 Desa Mekarsakti. Sebelum terjadi bencana 4 hari lalu daerah tersebut diguyur hujan terus menerus.

“Satu bangunan rumah milik Eman, awalnya retak-retak pada dinding, nah pada pukul 02:00 WIB dini hari tadi terjadi anjlok di bagian ruang tamu,” ujar Idrus dalam keterangan tertulisnya yang diterima awak media, Rabu (4/1/2023).
Menurut Idrus, kerusakan pada rumah milik Eman itu selain pada ruang tamu yang mengalami anjlok juga terdapat pada atap, dinding dan lantai mengalami belah dengan kondisi rusak berat.
“Eman bersama keluarga sudah kami sarankan untuk mengosongkan rumah. Namun dia masih bertahan dan memilih tetap menghuni rumah tersebut,” jelas petugas BPBD Kecamatan Ciemas ini.
Dijelaskan Idrus, bencana pergerakan tanah Kampung Babakan Kubang, Desa Mekarsari ini selain sudah membuat rusak rumah milik Eman, juga mengancam 5 rumah milik warga setempat.
Atas kejadian tersebut P2BK besama semua unsur muspika Kecamatan Ciemas segera melakukan aessment ke lokasi bencana guna melakukan pendataan.
“Dibutuhkan penanganan bersifat segera di lokasi bencana. Kami juga segera membantu evakuasi barang-barang berharga milik Eman dengan cara dititip di rumah yang lokasinya lebih aman,” tambahnya.
Ia bersama unsur Forkopimcam serta pemerintah desa Mekarsari, usai melakukan pendataan dan evakuasi turut menghimbau warga lainnya agar meningkatkan kewaspadaan mengingan kondisi cuaca.
Sementara itu 5 lima rumah yang kondisinya terancam masing-masing diantaranya, rumah milik Ahmad (54) dengan jumlah jiwa 3 orang, rumah milik Amud (65) 1 jiwa, Heri (35) dengan penghuni 3 jiwa, rumah Iti (75) 1 jiwa dan rumah milik Apud (64) 3 jiwa.