Lingkarpena.id, SUKABUMI – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi mengalami kesulitan untuk mengembangkan bidang usaha gula semut atau gula aren. Pasalnya selama ini BUMDes belum memiliki pembeli atau langganan untuk menyerap hasil produksi mereka.
Bendahara BUMDes Sirnaresmi, Ayi Suparji mengatakan, BUMDes saat ini hanya dapat memproduksi 1,5 kwintal gula aren dalam satu bulan. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya pesanan gula semut hasil produksi BUMDes ini.
“BUMDes selama ini hanya mengandalkan pembeli dari wisatawan, yang mengunjungi kampung adat Sirnaresmi dan menjadikan gula semut ini sebagai oleh-oleh. Selain wisatawan produk BUMDes ini pun sering dibeli oleh warga dari luar Desa Cicadas,” ungkapnya kepada Lingkarpena.id.
Baca juga: Baru Miliki E-Warung, Potensi BUMDes Belum Tergali
Baca juga: BUMDes Cibuntu Kembangkan Usaha Peternakan Ayam dan Kambing
Untuk menarik perhatian pembeli, lanjut dia, BUMDes sudah mengemas gula semut tersebut lebih menarik. Bahkan sudah memiliki label sendiri dengan merek dagang “Sirnaresmi Jaya”, tentunya gula semut kemasan BUMDes ini mempunyai kualitas terbaik.
“Sebelum dikemas, gula semut produksi kami ini sudah melalui tahapan penyortiran. Sedangkan untuk harganya dibandrol Rp30 ribu per kilogram (kg) nya saat ini,” terangnya.
Selain itu, masalah yang dihadapi BUMDes selama ini adalah pemasaran, karena produk gula ini belum memiliki langganan tetap, padahal bahan baku serta potensi gula di desa ini sangat melimpah.
Baca juga: Usaha Macet, Pemdes Boyongsari Akan Evaluasi BUMDes
Baca juga: Usaha Simpan Pinjam BUMDes Cimanggu Lesu
“Pernah ada dari Patriot Desa dari Provinsi membantu memasarkan gula semut ini. Bahkan sudah mengirim melalui mereka sebanyak 65 kg untuk dibawa dan dipasarkan ke Bandung, tapi belum ada informasi kelanjutannya,” terang dia.
Ia berharap, kepada intansi atau pihak manapun dapat membantu penjualan produk BUMDes ini, karena dengan meningkatnya produk gula semut BUMDes dapat berpengaruh terhadap perekonomian petani gula aren di Desa Sirnaresmi.
“Tentunya hal tersebut sangat baik untuk kesejahteraan petani gula aren, terlebih akibat pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian di Indonesia menjadi serba sulit,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah