LINGKARPENA.ID | Sebanyak 68 orang dari 6 Prodi Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terdiri dari Wakil Dekan, Dosen dan Mahasiswa kembali berkunjung ke Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia untuk melakukan pengabdian masyarakat di Desa Wisata Hanjeli dari tangal 28 hingga 30 Juni 2022 kemarin.
Menurut Founder Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia Abah Asep Hidayat mengatakan, pengabdian masyarakat yang dilakukan UPI merupakan kerjasama strategis yang dibangun selama ini. Menurut Abah Asep tak hanya promosi dan pelestarian Hanjeli sebagai pangan alternatif, juga pemberdayaan masyarakat menyangkut pendidikan, kebudayaan dan ekonomi.
“Atas ikhtiar bersama, kini Desa wisata Hanjeli sudah dikenal dibanyak kalangan baik domestik maupun manca negara. Artinya Hanjeli potensial jadi komoditi internasional yang mendukung ketahanan pangan, tradisi sekaligus bisa mensejahterakan petani,” ungkapnya.
Lanjutnya, Hanjeli juga sebagai tanaman pangan eksotis yang merupakan bukti kekayaan biodiversity di Kabupaten Sukabumi yang bisa diolah menjadi kuliner lezat dan bernilai jual tinggi.
“Liwet hanjeli dan rengginang adalah salah satunya, ini membuktikan hanjeli harus dibudidayakan, karena memiliki nilai warisan budaya sekaligus mendukung ekonomi sosial masyarakat,” tambah Abah Asep.
Sebagai pemberdayaan, lanjut Abah Asep, pada pengabdian masyarakat UPI tersebut 10 Homestay terisi penuh.
“Ini dampak positif ketika ada tamu yg berkunjung. tak hanya itu banyak melibatkan SDM, aebagai contoh pada kunjungan UPI sekarang yang Masak didapur ada 8 orang yang menyiapkan semua kebutuhan masakan untuk dosen dan mahasiswa. Ditambah Divisi Tour Guide dan Fotografi ikut aktif menjadi bagian dari kegiatan,” terangnya.
Pihak UPI sendiri sangat mengapresiasi Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia yang telah menerima dengan baik dan membuka akses informasi yang dibutuhkan.
“Terima Kasih sudah mau berkolaborasi dengan kami. Semoga hasil pengabdian ini menambah Khazanah ilmu pengetahuan yang berguna bagi lembaga, bagi warga lokal dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar perwakilan UPI.
Turut serta 70 orang warga lokal termasuk kader PKK desa dan Kecamatan dalam pelatihan tersebut.
Jenis Pelatihan antara lain Pelatihan aksesoris dan pewarnaan kaos lukis dari Tata Busana, Pelatihan UMKM, Pelatihan Olahan Kue dari Tata Boga serta pelatihan Sabun Hanjeli dan lotion dari Agro Industri.**