AstraZeneca Bantah MUI, Vaksinnya Tidak Mengandung Babi

Lingkarpena.id, Jakarta –Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memperbolehkan menggunakan vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca tertuang dalam Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 meskipun dalam keterangannya menyebutkan bahwa vaksin tersebut mengandung tripsin, yaitu enzim yang berasal dari babi.

Atas pernyataan MUI tersebut, AstraZeneca membantah dan melakukan klarifikasi yang menegaskan vaksin tersebut tidak mengandung babi.

Baca juga: MUI Memperbolehkan Vaksin AstraZeneca Digunakan Meski Mengandung Unsur Babi

“Tidak bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya. Kami menghargai pernyataan yang disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia,” tegas pernyataan resmi AstraZeneca, Sabtu (20/03/2021) melalui pers release yang dikirim ke semua media.

Baca juga:  Prof. dr. Dante: Skrining Kanker Serviks Modal Utama Tanggulangi Kematian Perempuan

AstraZeneca menegaskan vaksinnya merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan seperti yang telah dikonfirmasikan oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris. Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dengan produk turunan babi atau hewani lainnya.

Baca juga:  Menkominfo: Jangan Unggah Sertifikat Vaksin

Baca juga:  Tutup Usia, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi KH Oman Komarudin

“Vaksin ini telah disetujui di lebih dari 70 negara di seluruh dunia termasuk Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair dan Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia telah telah menyatakan sikap bahwa vaksin ini diperbolehkan untuk digunakan oleh para muslim,” tegas AstraZeneca.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca ditemukan bersama oleh Universitas Oxford dan perusahaan spin-outnya, Vaccitech. Vaksin ini menggunakan vektor virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus) yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2. Setelah vaksinasi, diproduksilah protein permukaan spike yang akan mempersiapkan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika kemudian menginfeksi tubuh.

Baca juga:  Cegah Kasus Stunting, Pemdes Tarisi Sukabumi Rutin Vaksin Warganya

 

Diolah dari berbagai sumber

Redaktur: Dharmawan Hadi

Pos terkait