Lingkarpena.id, SUKABUMI – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Swaka Margasatwa (BKSDA-SM) Cikepuh, Kabupaten Sukabumi melakukan pertemuan dengan komunitas bonsai di wilayah Selatan Sukabumi.
Pertemuan singkat yang digelar pada, Kamis (17/9/2020) lalu itu, membahas terkait kesepakatan pemeliharaan pohon santigi atau pohon bonsai yang berada di kawasan Unesco Global Geopark (UGG) Ciletuh-Palabuhanratu.
Sebelum ada pertemuan ini, BKSDA-SM terjun ke lokasi melakukan pengecekan langsung kondisi wilayah BKSDA. Peninjauan dilantari adanya informasi terkait pemusnahan santigi di kawasan geopark.
Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA-SM Cikepuh, Iwan Setiawan menjelaskan, ada beberapa poin yang disepakati dalam pertemuan bersama komunitas bonsai. Di antaranya kesepakatan untuk melestarikan pohon langka ini.
“BKSDA Jabar dan Komunitas Bonsai Selatan Sukabumi siap menjaga dan melestarikan pohon santigi yang ada di kawasan wilayah Geopark – Ciletuh ke depan nanti,” kata Iwan kepada Lingkarpena.id.
Iwan menjelaskan bahwa informasi ratusan pohon santigi musnah di kawasan geopark ternyata tidak benar. Pasca peninjauan langsung ke lapangan, ternyata tidak sebanyak itu.
“Apa yang tersiar dalam beberapa minggu lalu soal musnahnya pohon santigi dengan jumlah ratusan, itu tidak sesuai fakta yang kami temukan di lapangan. Baik jenis santigi laut maupun santigi gunung,” terangnya.
Iwan mengajak, kepada seluruh masyarakat agar saling menjaga dan melestarikan pohon santigi. “Kita pelihara bersama agar pertumbuhan pohon santigi gunung maupun laut terjaga dan terpelihara dengan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Bonsai Selatan Sukabumi, dr. Hikmat mengapresiasi pertemuan dengan pihak BKSDA Jabar tersebut. Atas kesepakatan untuk ke depan nanti, komunitas siap membantu pelestarian serta menjaga habitat keberadaan pohon santigi di kawasan geopark.
“Kami sudah berkoordinasi dan bertemu dengan pihak BKSDA Geopark. Di mana inti dari pertemuan itu kita bersama-sama saling menjaga kawasan hutan dari gangguan oknum yang tidak bertanggung jawab dan merusak kekayaan alam yang ada di kawasan itu,” terangnya.
Pihak komunitas mengapresiasi terhadap kesepakatan yang dibangun dengan pihak BKSDA Jabar tersebut.
Mulai saat ini dan ke depan, ia dan komunitasnya berjanji akan membantu dengan cara tidak membeli pohon santigi. Baik yang berasal dari wilayah Sukabumi maupun daerah lain.
Selain itu, ia menegaskan akan membantu menginformasikan jika ada indikasi jual beli pohon santigi. Terutama yang berasal dari kawasan Swaka Margasarwa Cikepuh.
“Tentu kesepakatan itu akan kami junjung tinggi. Harapan kami, anggota komunitas juga bisa menjaga hasil kesepakatan tersebut,” tandasnya.
Reporter : Akoy Khoirudin
Redaktur : Garis Nurbogarullah