Lingkarpena.id, SUKABUMI – Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi, Nanang Rahmat Sudrajat mengungkapkan, ada 15 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang menjadi titik rawan bencana.
Menurut Nanang, 15 kecamatan itu merupakan titik rawan longsor dan pergerakan tanah. Dari 15 itu tiga kecamatan menjadi perhatian BPBD, di antaranya Kecamatan Gegerbitung, Nyalindung, dan Kecamatan Curugkembar.
“Tiga kecamatan itu menjadi skala prioritas dalam pencegahan dan mitigasi bencana. Sebab, di sana rawan longsor dan pergerakan tanah,” ujarnya kepada Lingkarpena.id, Kamis (04/02/2021).
BACA JUGA: BPBD Kota Sukabumi Gencar Sosialisasi Mitigasi Bencana
Selain itu, tiga kecamatan yang diklaim siaga longsor dan pergerakan tanah tersebut, juga siaga darurat bencana desa antara lain Kecamatan Gegerbitung tiga desa, Nyalindung lima desa, dan Kecamatan Curugkembar empat desa.
“Untuk ke tiga kecamatan siaga darurat sudah kita lakukan mitigasi. Ada dua mitigasi yang kita jalankan, di antaranya mitigasi struktural dan mitigasi non struktural,” terangnya.
Lanjut dia, mitigasi non struktural berbentuk seperti kejadian yang tidak menimbulkan banyak korban. Diantaranya longsor kecil, contohnya bisa dengan simulasi bronjong, bantalan karung, baligho informasi, imbauan, papan informasi dan jalur evakuasi.
BACA JUGA: BPBD Kota Sukabumi Tingkatkan Kewaspadaan Potensi Fenomena La Nina
“Sementara untuk jenis mitigasi struktural berupa penyuluhan bencana. Didalamnya terdapat seperti resiko bencana, peta bencana, dan pencegahan bencana. Bagi kawasan yang masuk kategori siaga bencana dua kategori mitigasi sudah beberapakali dilaksanakan,” paparnya.
Di sisi lain, perubahan cuaca pada awal Januari 2021 harus diwaspadai. Apalagi mengingat informasi yang dikeluarkan BMKG curah hujan tertinggi diprediksi Februari sekarang dan Sukabumi merupakan zona bencana tertinggi.
“Ya, berbicara soal bencana, Supermarketnya bencana adalah Sukabumi. Dari 10 jenis bencana alam di Sukabumi semuanya ada,” terangnya.
Reporter: Akoy Khoerudin
Redaktur: Garis Nurbogarullah