LINGKARPENA.ID | Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menggelar pelatihan pengarusutamaan gender bagi nelayan dan pengolah ikan.
Pelatihan sendiri, dilaksanakan di aula rapat gedung PPN Palabuhanratu, Jalan Siliwangi, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, (27/10/2023).
Sementara pelatihan yang bekerja sama dengan Perkumpulan Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (“GISLI”) diikuti sekitar 60 istri nelayan dan pelaku usaha pengolahan produk perikanan yang ada di wilayah Palabuhanratu.
Staf ahli bidang hukum dari GISLI Fildza Nabila Avianti SH LLM mengatakan, kaum perempuan memiliki peran penting dalam rantai nilai produk perikanan, dalam hal ini istri istri dari para nelayan.
“Perempuan memiliki peran besar dalam rantai nilai produk perikanan mulai dari penjualan komoditas ikan hingga pemrosesan produk perikanan sekunder seperti melalui Poklahsar (Kelompok pengolah dan pemasar),” ujar Fildza.
Oleh karena itu, kata Filda lagi perempuan memiliki peran besar dalam sistem perikanan Indonesia dan karenanya mereka dapat disebut sebagai perempuan nelayan.
“Akan tetapi, peran besar perempuan nelayan tersebut kerap tidak terlihat dan tidak disadari baik oleh para perempuan nelayan maupun lingkungannya sendiri,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut dilaksanakan pelantikan dan pengukuhan pengurus GISLI Cabang Sukabumi yang juga dihadiri oleh 100 nelayan anggota, yang dipimpin Ketua Umum GISLI Irjen Pol (P) Drs. H. Mudji Waluyo.
Dalam keterangannya, Mudji Waluyo menekankan pentingnya pembentukan cabang Sukabumi ini untuk mendekatkan visi dan misi GISLI kepada masyarakat pesisir dan nelayan setempat.
“Saya menyambut baik dibentuknya Cabang Sukabumi ini sebagai upaya untuk lebih mendekatkan gerakan ini kepada masyarakat nelayan di daerah ini,” tutur Mudji Waluyo.
“Saya berharap pengurus yang dilantik hari ini dapat berkontribusi secara maksimal untuk melaksanakan program-program gerakan ini, seperti sosialisasi peraturan dan prosedur keselamatan, dan pelatihan bagi awak kapal,” imbuhnya.
Dengan terbentuknya Cabang Sukabumi ini, Mudji Waluyo berharap keselamatan para nelayan dan pengemudi kapal di perairan Sukabumi dapat lebih terjamin, sehingga akan turut mendukung upaya membangun ekonomi kelautan yang tangguh di daerah.
Pelatihan ditutup dengan harapan dapat meningkatkan peran serta kaum perempuan dalam sektor perikanan demi kesejahteraan bersama.
“Mudah-mudahan dengan ini dapat meningkatkan peran serta kaum perempuan dalam sektor perikanan demi kesejahteraan bersama,” tandasnya.