Lingkarpena.id, SUKABUMI – Paguyuban Pemerhati Lingkungan Kemaritiman Maung Sagara, M Said Mubarak AK menuturkan, ekosistem Penyu di kawasan penangkaran konsevasi Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi di ujung kepunahan.
Ia menilai kepunahan ekosistem penyu tersebut, disebabkan beberapa faktor. Salah satunya akibat pengelolaan yang tidak lestari serta aktivitas masyarakat di sekitar kawasan konservasi. Sehingga dampak terhadap keberlangsungan ekosistem penyu menjadi terhambat.
“Ini harus menjadi ketegasan pihak pengelola konservasi kawasan penangkaran. Ya, saya lihat di sana tidak ada pengamanan sama sekali. Sebab, banyak aktivitas masyarakat baik di darat maupun di laut membuat penyu tidak mau menepi,” kata M Said, kepada Lingkarpena.id, Senin (5/10/2020).
Baca juga: Bonsai Wahong, Juara Pameran di Surade Ditawar Rp50 Juta
Lanjut dia, pihak pengelola dalam hal ini badan konservasi kawasan alam atau dinas terkait kurang tegas. Dampak dari tidak adanya ketegasan itu, sambung dia, menjadi pemicu terhadap kelestarian ekosistem penyu di kawasan konservasi menjadi terhambat perkembangbiakannya.
“Jelas, dengan tidak adanya ketegasan dan pengamanan, aktivitas masyarakat di sekitar kawasan bakal tidak terbendung. Sementara pengembangbiakan penyu bakal terganggu. Penyu tidak bakal naik ke permukaan,” jelasnya.
Jika hal itu terus dibiarkan, tambah dia, tidak menutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan kawasan konservasi penyu Sukabumi tidak lagi ditemukan hewan langka itu. Menurutnya alangkah lebih terjaga di saat kawasan konservasi tersebut masih dikelola oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Kuy, Gowes di Track Extreme Lana Palabuhanratu
“Coba perhatikan, tengah laut pada malam hari aktivitas nelayan benur semakin banyak, sehingga penyu tidak mau menepi dan yang bertelur semakin jarang. Belum lagi rawan pencurian telor penyu yang tinggi, ini penyebab ekosistem penyu di ujung kepunahan,” pungkasnya.
Reporter : Akoy Khoerudin
Redaktur : Garis Nurbogarullah