FJM Palabuhanratu Santuni Ratusan Anak Yatim dan Gaji Guru Ngaji

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Forum Jamaah Masjid (FJM) di Kampung Cipatuguran RT 02 RW 21, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kembali menyantuni ratusan anak yatim.

Santunan anak yatim yang diselenggarakan Minggu (20/12/2020) kemarin itu, merupakan kegiatan rutin tahunan dan sudah berjalan selama tiga tahun ini. Sementara anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan sosial pada tahun ini sebesar Rp15 juta.

“Tahun ini sebanyak 200 anak yatim yang kami santuni di kecamatan yang menjadi mitra kami. Dana santunan itu didapatkan dari keuntungan usaha kemitraan pengelolaan LPG 3 kg di 11 desa yang telah dijalankan oleh FJM selama 3 tahun,” ujar Ketua Bidang Kejamaahan FJM, Ujang Usman Fassa Hamidi kepada Lingkarpena.id.

Baca juga: HUT Kesatu, IJTI Sukabumi Santuni Puluhan Anak Yatim

Baca juga:  Kapolsek Palabuhanratu Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Desa Jayanti

Selain santunan kepada anak yatim, FJM memberikan insentif sebesar Rp400 ribu per orang setiap bulannya kepada empat guru ngaji yang mengisi penggajian rutin mingguan.

“Ke depan, rencananya FJM berniat akan menggaji sekitar 25 guru ngaji rumahan atau mushola di tiga ke RW an yang ada di Desa Jayanti serta di Kelurahan Palabuhanratu,” terangnya.

Baca juga:  Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H

Untuk merealisasikan niatan tersebut, FJM mencari sumber penghasilan baru dan membangun tempat wisata di samping objek wisata Batu Bintang Desa Jayanti. Harapan usaha tersebut dapat menjadi pemasukan yang baik bagi FJM.

Baca juga: Pemdes Jayanti Terima Puluhan Paket Sembako CSR PLTU

“Nantinya keuntungan dari objek wisata itu akan disisihkan untuk menggaji 25 guru ngaji tersebut, di samping dari keuntungan usaha menyuplai beras untuk program PKH (program keluarga harapan) ke empat desa yang sudah berjalan,” bebernya.

Baca juga:  Rumah Warga di Desa Jayanti Dibongkar Demi Wisata, Ini Kata Kades!

Menurutnya, kegiatan tersebut berawal dari kekecewaan tokoh ulama terhadap pengajuan bantuan untuk merayakan hari besar Islam yang selalu disepelekan pengusaha sekitar. Sehingga tokoh ulama berinisiatif membentuk FJM serta membentuk usahanya.

“Mudah-mudahan keberadaan FJM ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya.

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait