LINGKARPENA.ID | Pawai Kirab Merah Putih yang diikuti sekitar 2.000 peserta yang terdiri dari 1.426 siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 51 tahun 2022 resimen Satya Intar Adinata Pratapa dan 574 lainnya yang terbagi ke dalam tiga pleton yakni pasukan TNI AD, pejabat utama Setukpa Lemdiklat Polri, Forkopimda Kota dan Kabupaten Sukabumi, Para Ulama Pimpinan Pondok Pesantren Kota/ Kabupaten Sukabumi, para tokoh Lintas Agama, Paskibraka Kota Sukabumi, Ormas keagamaan dan Komunitas Kendaraan Jeep Sukabumi, Senin (19/09/2022).
Kasetukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, S.I.K., M.Hum mengatakan, tujuan digelarnya kegiatan Kirab Merah Putih dan Tausiyah Kebangsaan ini diantaranya adalah sebagai sarana silaturahmi antara keluarga besar Setukpa Lemdiklat Polri dengan warga Sukabumi. Kegiatan sekaligus memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta semangat persatuan dan persaudaraan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.


“Kegiatan ini juga sebagai upaya dalam rangka menguatkan sinergitas antara Polri – TNI dan para tokoh agama, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, disamping itu juga sebagai ungkapan rasa syukur dimana siswa SIP angkatan ke 51 tahun 2022 telah menjalankan pendidikan di Kota Sukabumi yang Insyaa Allah akan mengakhiri masa pendidikan dan dilantik menjadi perwira pertama Polri pada tanggal 3 oktober 2022 nanti, ujar Kasetukpa Lemdiklat Polri,” kata Mardiaz kepada Lingkarpena.id.
Jenderal Bintang Satu ini juga menyampaikan kepada seluruh peserta yang hadir terkait city branding Sukabumi sebagai Kota Polisi yang telah disahkan oleh Walikota Sukabumi dengan diterbitkannya Keputusan Walikota Sukabumi Nomor : 188.45/115–Huk/ 2022 pada tanggal 31 Maret 2022 lalu.
“Harapan kedepan saya, Sukabumi juga dapat dikukuhkan menjadi Kota Santri atau Kota Ulama, karena di Sukabumi banyak berdiri pesantren pesantren yang telah melahirkan banyak tokoh ulama,” tandasnya.

Sementara itu sebagai rangkaian pembuka acara Tausiyah Kebangsaan diisi dengan doa bersama lintas agama, yang dipimpin oleh masing-masing tokoh agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha secara bergantian. Hal itu dilakukan sebagai wujud penanaman toleransi kehidupan beragama yang kemudian dilanjutkan dengan ceramah dari Dr (HC) Habib Luthfi bin Yahya.
Dalam tausiyahnya Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan, cintailah apa yang ada pada Republik Indonesia ini seutuhnya, niscaya Indonesia akan maju. “Mari duduk bersama antar umat beragama dan tanamlah rasa bangga terhadap Republik ini dan jangan buka aib bangsa ini,” ajaknya.
Habib Luthtfi berpesan, “Beritahukan kepada anak-anak kita sejak dini apa yang terkandung dalam merah putih ini. Hormati bangsa dan jati diri bangsa Indonesia. Dan jagalah NKRI harga mati,” tandasnya.
Kegiatan Kirab Merah Putih dan Tausiyah Kebangsaan ini mendapat sambutan yang meriah dari warga Kota Sukabumi, hal ini terlihat dengan antusiasme masyarakat yang banyak menonton dan mengapresiasi iringan pasukan kirab disepanjang jalur yang dilintasi.