LINGKARPENA.ID | Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 Tingkat Nasional, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat melalui Ketua Dewan Kehormatan Sasongko Tedjo, bersama sejumlah mantan Ketua Umum PWI seperti Atal S. Depari, Banjar Chaerudin, Mara Sakti Siregar, Wina Armada Sukardi, Nurjaman Mochtar, Asro Rokan Kamal, serta puluhan wartawan senior dan pengurus lainnya tiba di Provinsi Riau, pada Kamis (6/2/2025).
Selain pengurus PWI Pusat, delegasi dari berbagai daerah juga mulai berdatangan ke Pekanbaru, termasuk rombongan PWI DKI Jakarta yang dipimpin Kesit B. Handoyo, PWI Jawa Barat oleh Hilman Hidayat, serta PWI Jawa Timur yang dipimpin Lutfi Hakim, Joko Tetuko dan Dhimam Abror.
Kehadiran para tokoh pers ini memperkuat solidaritas dan semangat kebersamaan dalam menyukseskan HPN 2025, sekaligus menjadi inspirasi bagi penguatan kualitas dan etika jurnalistik di Indonesia.
Tak hanya pengurus PWI daerah, sejumlah tokoh pers nasional juga dipastikan hadir, termasuk Tribuana Said, Timbo Siahaan, Ilham Bintang, Akhmad Munir, Uni Lubis, Mahfudin Nigara, hingga Agus Sudibyo.
Menurut informasi Panitia, ribuan anggota PWI dari berbagai daerah di Sumatera sedang dalam perjalanan menuju Pekanbaru melalui jalur darat untuk turut serta memeriahkan puncak acara HPN 2025.
Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, menegaskan bahwa HPN 2025 mengusung tema yang sangat relevan “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas”.
Tema ini menegaskan pentingnya peran pers yang berintegritas dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo serta visi Indonesia Emas 2045.
“Pers yang bebas, jujur, dan profesional adalah pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang lebih maju, transparan, dan demokratis. Oleh karena itu, tidak ada tempat bagi pengurus PWI yang melakukan praktik tercela, seperti korupsi dana hibah. Pastinya, Kami harus menjaga marwah organisasi ini agar tetap menjadi teladan bagi seluruh wartawan Indonesia,” tegas Zulmansyah dalam keterangan resminya, Sabtu (8/2/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa HPN 2025 menjadi momentum penting dalam menegakkan moralitas dan etika jurnalistik.
“Sebagai organisasi pers, kami bertanggung jawab tidak hanya dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang, tetapi juga dalam menunjukkan integritas yang tinggi. PWI harus menjadi contoh bagi wartawan Indonesia, jauh dari praktik tercela seperti korupsi atau kongkalikong yang merusak citra profesi,” ujarnya.
Zulmansyah berharap HPN 2025 di Riau menjadi titik awal penguatan komitmen PWI dalam mendukung pengembangan wartawan yang jujur, profesional, dan berintegritas.
“Berbagai acara, diskusi, serta penghargaan bagi wartawan berprestasi akan digelar dalam peringatan ini. Kami fokus pada penguatan kualitas jurnalistik dan langkah-langkah pencegahan terhadap praktik tidak terpuji yang dapat merusak citra dunia pers,” pungkasnya.**
