Lingkarpena.id, SUKABUMI – Ruas jalan menuju Kampung Cianggrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi sepanjang tujuh kilometer hancur dan sampai saat ini belum diperbaiki. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga.
Sekertaris Desa Mekarasih, Bangbang Nurjansah mengatakan, pembangunan ruas jalan Cianggrek harus segera diprioritaskan. Sebab ruas jalan itu merupakan satu-satunya akses utama warga serta penunjang potensi pertanian yang sangat baik.
“Jalan dalam kondisi hancur dan sudah terlalu lama tidak dibangun. Apalagi jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju kampung dengan jumlah penduduk 1.700 jiwa, sembilan ke RT-an, dua ke Rw-an, dan satu kedusunan,” ungkap Bangbang kepada Lingkarpena.id.
Kampung tersebut dapat dikategorikan wilayah terisolir, sambung dia, sebab terletak di pegunungan dengan akses jalan utama yang hancur. Padahal Kampung Cianggrek memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani.
“Wilayah ini memiliki kontur tanah yang subur, sehingga hasil panennya pun melimpah. Tapi sayangnya jalan hancur dan mengakibatkan pengiriman hasil pertanian tidak dapat dimaksimalkan, terutama untuk komoditas tertentu yang mudah rusak seperti pisang,” tegasnya.
Ia mengaku pembangunan pengerasan jalan pernah dikerjakan beberapa waktu lalu. Namun hanya sebagian saja, karena anggaran dana desa (DD) terbatas dan tidak akan sanggup menyelesaikan pengaspalan jalan sepanjang tujuh kilometer.
“Belum sempat membangun sisa jalan yang ada, kondisi jalan yang sudah dibangun pun hancur kembali. Sehingga memerlukan bantuan anggaran baik dari kabupaten maupun provinsi pusat,” pungkasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah