Jurnalis Republika Kena Tendang Pengamanan VVIP Jokowi Saat Kunjungan di Sukabumi

Inilah sosok Jurnalis Republika Riga Nurul Iman meringis kesakitan sambil menahan sakit pada kaki kirinya sebelum dibawa ke bengkel tulang ke Kota Sukabumi.| istimewa

LINGKARPENA.ID | Sangat disayangkan aksi kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi saat sang jurnalis Republika melakukan peliputan kegiatan kunjungan presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pasar Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/8/2023) kemarin.

Riga Nurul Iman salah satunya yang mengalami aksi dari pengamanan VVIP tersebut. Riga mengalami cedera kaki dan kesulitan berjalan akibat ditendang pada bagian kakinya.

Saat peliputan tersebut memang suasana sangat ramai dan saling dorong membuat pengamanan VVIP langsung membuat barikade pengaman Presiden dari serbuan massa di lokasi.

Baca juga:  Selama Dua Hari 68 Orang Fakultas UPI Melakukan Pengabdian Masyarakat di Rumah Hanjeli Waluran Sukabumi

“Ya saya yang dibekali ID Card akses untuk melakukan peliputan seperti wartawan lainnya. Dan saat itu saya tunjukkan pas hendak masuk ke barisan pengamanan. Saya pun di izinkan masuk, akan tetapi kaki saya seperti ditendang hingga saya terjatuh,” ujar Riga kepada sejumlah kawan wartawan.

Usai mengalami insiden itu Riga mengalami kesulitan berjalan. Sehingga dia dievakuasi oleh sesama rekan jurnalis lain dengan menggunakan sepeda motor ke kantor Kecamatan Parungkuda.

Baca juga:  Pemdes Cibodas Sukabumi Jalin MoU dengan PT Crowde

Lokasi tidak jauh dari Pasar Parungkuda, dimana tempat kunjungan Jokowi ke Sukabumi usai meresmikan jalan tol Bocimi seksi 2 Cigombong – Cibadak tersebut.

Untuk meredakan rasa sakit dan kesulitan akan berjalan, Riga diberikan pertolongan darurat dengan dilakukan pemijitan tradisional, namun rasa sakit pada kakinya masih belum pulih.

“Tolong bawa saya ke spesialis patah tulang aja di Ciaul (Kota Sukabumi) untuk diurut dan diobati di sana,” sambung Riga.

Sementara itu Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah (Korda) Sukabumi Raya, Apit Haeruman mengatakan, dirinya sangat menyayangkan adanya insiden tersebut.

Baca juga:  Polsek Gunungguruh Gaet Pemdes Cikujang Gelar Operasi Migor

Menurutnya aksi kekerasan tersebut tidak kembali terulang kepada jurnalis saat melakukan peliputan. Karena petugas bisa membedakan antara masyarakat sipil biasa dengan jurnalis saat di lokasi.

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Jurnalis kan dibekali tanda pengenal dan sudah menunjukkan itu kepada aparat penjagaan VVIP. Saat ini, teman kita sudah dibawa ke klinik bengkel tulang dan mendapatkan pengobatan,” tambah Apit.

Pos terkait