LINGKARPENA.ID | Asep Jafar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi, menegaskan sudah menegur pihak kontraktor pelaksana pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) pada proyek pekerjaan peningkatan di ruas Jalan kabupaten Jalan Cimerang-Bojonglopang Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampangtengah, yang mengalami ambrol, Minggu (11/9/2022) kemarin.
“Sudah saya tegur. Saya beritahu segera perbaiki. Saya meminta pihak kontraktor bertanggungjawab untuk segera memperbaiki TPT yang jebol itu. Apalagi pekerjaan TPT masih dalam masa perawatan pihak kontraktor,”kata Asep Japar kepada media Selasa (13/9/22).
Menurutnya berdasarkan laporan resmi yang diterimanya langsung dari lapangan, jebolnya TPT itu diduga karena faktor alam. Yang mana TPT baru selesai dikerjakan dua bulan lalu dan dibangun bersamaan dengan perbaikan ruas Jalan Cimerang-Bojonglopang. Menurut pengamatan TPT terseret air hujan yang turun deras pada pekan ini. Ditambah lokasi disana tanahnya cukup labil.
“Berdasarkan laporan pengawas UPTD PU seperti itu. Tapi saya nanti akan memastikan kembali proses pembangunan TPTnya ke lokasi langsung. Ya biar pekerjaannya lebih bagus, kuat tidak mudah jebol saat menahan tanah yang tergerus air hujan,” tegasnya.
Lanjut Babeh sapaan akrab Asjap, dengan peristiwa jebolnya TPT ini, ia kembali memperingatkan kepada para kontraktor dan pelaksana dalam melaksanakan proyek pekerjaan agar lebih serius. “Harus propesional dalam pelaksanaan pekerjaan, siapapun dan dimanapun itu,” tansadnya.
“Peringatan ini berlaku untuk semua kontraktor. Bukan untuk satu pihak saja. Karena kita sudah sepakat semua pekerjaan itu demi pembangunan di masyarakat dengan hasil yang bagus, berkualitas dan tidak asal-asalan,” jelasnya.
Sebelum jebol, proyek TPT yang bersamaan dengan proyek perbaikan Jalan Cimerang-Bojonglopang itu, pada 3 September 2022 lalu dilakukan monitoring dan evaluasi serta diresmikan Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Soemantri.
“Monev (monitoring dan evaluasi) sudah terlaksana. Pengerjaan semua proyek yang kita pantau sudah bagus. Apalagi, monev ini melibatkan sejumlah perangkat daerah terkait,” ujar Iyos Soemantri saat itu.*