LINGKARPENA.ID | Kawasan Kecamatan Kabandungan dan kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah Konservasi ikan Soro/Tor soro dan Arwana. Dua jenis ikan yang sangat potensial dari sisi ekonomi sebagai ikan konsumsi dan ikan hias
Konservasi ikan Soro melalui budidaya di kolam air tawar tersebut dilakukan Kelompok Masyarakat Konsevasi (Pokmasi) Himpunan Kawula Muda Cipanas, di Kampung Cipanas Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan.
Sementara Kawasan budidaya ikan arwana terletak di Kampung Babakan Jaya Wangi, Desa Gunungendut, Kecamatan Kalapanunggal dengan luas areal budidaya sekitar 1 hektare. Terdapat sekitar 1000 ekor ikan arwana yang dibudidayakan oleh Pokdakan Arwana dengan jenis silver, Albino dan Super Red.
Daerah pemasaran ikan arwana meliputi Sukabumi, Bogor, Bandung dan Bekasi. Kapasitas produksi ikan arwana dalam satu tahun mencapai 12.000 -15.000 ekor.
Ikan arwana hasil budidaya ini sudah dieksport ke luar negeri, Ke depannya para breeder berharap bisa fasilitasi perizinan eksport serta pemasarannya
Selain ikan arwana, dibudidayakan juga ikan hias akuarium lainnya seperti Rainbow, Corydoras, Pacu dan Demasoni. Dengan keberadaan budidaya ikan hias di Desa Gunungendut ini, maka ke depannya sangat mungkin wilayah tersebut menjadi Kampung sentra Perikanan Budidaya dengan kategori pembenihan ikan hias.
Untuk mendorong pemberdayaan potensi tersebut. Dinas Perikanan Kab. Sukabumi lakukan Monev dan memantau kualitas air di kawasan konservasi soro dan budidaya arwana Rabu, 10 Agustus 2022 di Pokmasi Hikamuci Kecamatan Kabandungan dan Pokdakan Arwana Kecamatan Kalapanunggal.
Hadir dalam kegjatan tersebut, Kepala Dinas Perikanan, Sub Koor Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan serta Petugas monitoring lingkungan.
Menurut Kadis Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati mengatakan, tujuan monev dan pemantauan kualitas air adalah mencegah dan mengendalikan hama penyakit ikan melalui manajemen dan monitoring kualitas air dan lingkungan secara periodik.
“Jadi hasil pengukuran menunjukan kualitas air di kawasan konservasi ikan tor soro menunjukkan hasil yang sangat baik. PH air, suhu, kadar oksigen terlarut, kandungan nitrit, amoniak dan kesadahan semuanya berada dalam keadaan optimal,” ungkap Nunung.
Nunung menambahkan, dari hasil monitoring menunjukkan bahwa kualitas perairan di daerah tersebut masih bebas dari pencemaran dan sangat cocok untuk habitat ikan Tor Soro. Namun demikian dalam hal pengelolaan ikan soro masih perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut, baik mengenai sarana prasarana dan kapasitas SDM nya.
“Ya sedangkan untuk kualitas air budidaya di kolam ikan arwana milik Pokdakan Arwana ini menunjukan hasil yang sangat baik. Semua parameter kualitas air sangat mendukung untuk kegiatan budidaya,” pungkasnya.*