Lingkarpena.id, SUKABUMI – Sebanyak 6.000 Vial (dosis) vaksin COVID-19 akhirnya tiba di Kota Sukabumi, Selasa (26/01/2021) sekitar pukul 10:20 WIB.
Kedatangan vaksin jenis Sinovac tersebut dikawal ketat aparat TNI dan Polri dari Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) ke Kabupaten Cianjut hingga ke Dinas Kesehatan (Dinkes) ke Kota Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, secara resmi Pemerintah Kota Sukabumi menerima vaksin COVID-19 tahap pertama yang dikirim Pemprov Jabar sebanyak 6.000 vial yang akan digunakan oleh 3.000 orang.
“Ajuan yang disampaikan awal oleh kami sekitar 4.126 vial untuk Nakes (tenaga kesehatan) dan tenaga pendukung lainnya. Tetapi tahap pertama ini baru 6.000 vial untuk 3.000 orang,” ujar Fahmi kepada awal media di Dinkes Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Rencananya 4.039 Vaksin Masuk Kota Sukabumi 22 Januari Mendatang
Maka dari itu, sambung Fahmi, sementara waktu vaksin ini diprioritaskan untuk nakes terlebih dahulu, sebanyak 2.550 orang nakes, plus 10 orang yang telah ditetapkan pemerintah pusat untuk ikut pada proses vaksin tahap pertama ini.
“Vaksinasi akan dilakukan dalam tiga waktu, yaitu hari Selasa, Kamis, dan Sabtu di 24 lokasi yang telah ditetapkan. Secara detilnya Kepada Dinas Kesehatan yang akan menyampaikan,” ucap Fahmi.
Lanjut Fahmi, saat ini dalam proses pengecekan jumlah termasuk kualitas vaksinnya, karena khawatir ada kurang atau kurang baik. Untuk penyimpanan sudah disiapkan standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dijaga ketat oleh Polres Sukabumi Kota.
“Sedangkan untuk vaksinatornya sudah dilatih secara berjenjang, baik oleh pusat maupun Provinsi Jawa Barat. Kami menyatakan para vaksinator siap menjalankan tugasnya. Termasuk kami juga sudah menyiapkan tim pemantauan pasca vaksin,” tandasnya.
BACA JUGA: Uu Ruzhanul Ulum: Mari Sukseskan Vaksinasi COVID-19
Sementara itu Kepada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih menambahkan, waktu pelaksanaan vaksin dilakukan tiga waktu yaitu Selasa, Kamis, dan Sabtu. Setiap jadwal hari tersebut hanya boleh ada dua sesi dan satu sesi minimal 20 orang. “Jadi rata-rata sehari maksimal 40 orang yang akan dilakukan vaksinasi,” kata dia.
Menurut dia, setiap glombang ada dua tahap, gelombang satu Januari sampai April, dibagi dua tahap Januari sampai Februari akhir untuk nakes dan penunjang. “Kemudian Maret-April untuk tenaga pelayanan publik TNI, Polri, petugas pemadam kebakaran dan lainnya,” ungkapnya.
Reporter: Nuria Ariawan
Redaktur: Garis Nurbogarullah