Lingkarpena.id, SUKABUMI – Nelayan tradisional di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mengaku, harga tangkapan ikan laut selalu dihargai murah oleh tengkulak.
Untuk mengantisipasi hal itu, nelayan berharap mendapatkan bantuan freezer atau mesin pendingin dari Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi. Hal itu untuk menampung hasil tangkapan melautnya, terutama di saat musim banjir ikan.
Nelayan Kampung Cipeundeuy, Desa Sangrawayang, Harun menuturkan, jika nelayan memiliki freezer, maka hasil tangkapan itu dapat ditampung sendiri. Terutama di saat musim panen hasil tangkapan ikan yang melimpah.
Baca juga: Nelayan Palabuhanratu Dibanjiri Tangkapan Ikan Semar
Baca juga: Gelombang Laut Capai 5 Meter, BMKG Imbau Warga Waspada
“Sehingga terhindar dari harga murah yang ditawarkan tengkulak, dengan begitu nelayan akan terhindar dari kerugian seperti yang sering terjadi selama ini,” ujarnya kepada Lingkarpena.id, Sabtu (31/10/2020).
Menurutnya, freezer bagi nelayan menjadi sangat penting, karena dapat menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian nelayan, terutama nelayan yang masih tradisional.
“Di saat musim paceklik tangkapan ikan, nelayan tinggal mengeluarkan stok ikan yang ditampung di freezer, dengan begitu harga ikan akan stabil,” kata Harun.
Baca juga: Cek Harga Ikan Laut di TPI Palabuhanratu, Naik?
Baca juga: Ekosistem Penyu Sukabumi di Ujung Kepunahan?
Senada dengan Harun, Ketua Perhimpunan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Kabupaten Sukabumi, Asep Herman mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi keinginan nelayan dengan cara membentuk Kelompok Usaha Bersama (Kube). Kemudian mengajukan kebutuhan freezer kepada DKP melalui kube tersebut.
“Sekarang ini kami tinggal menunggu informasi lanjutan dari DKP. Teapi selain itu, PNTI pun membantu pembuatan Kartu KUSUKA (Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan), untuk kelengkapan indentitas nelayan,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah