Lingkarpena.id, SUKABUMI – Miris, Aji (54) warga Kampung Cipatuguran RT 004/006 Desa Jayanti Kecamatan Palabuharatu Kabupaten Sukabumi, harus merelakan rumah yang ditempatinya selama belasan tahun dibongkar oleh pemilik tanah dua minggu lalu.
Akibat pembongkaran rumah tersebut, pria paruh baya ini harus menumpang hidup ke tetangganya yang tidak jauh dari rumah Aji. Bangunan rumah milik Aji itu terpaksa dibongkar, karena pemilik tanah berencana membangun lahannya menjadi objek wisata, meskipun tanah di sepadan pantai itu seharusnya bukan milik perorangan.
“Saya sudah menempati lahan tersebut sekitar 12 tahun lalu dengan seizin pemilik lahan. Namun saat pemilik lahan meninggal kemudian diwariskan ke anaknya, oleh anaknya lah saya harus pergi dari lahan itu,” ucap Aji kepada Lingkarpena.id, Senin (13/12/2020).
Baca juga: Pemdes Jayanti Terima Puluhan Paket Sembako CSR PLTU
Baca juga: Waduh, Pemdes Jayanti Pertanyakan BLT UMKM Rp2,4 Juta
Aji yang tidak memiliki pekerjaan setelah mengalami sakit ini mengaku, masalah tersebut sudah disampaikan kepada RT untuk dimediasi, agar dapat mencari solusi bagi kedua belah pihak. Namun tidak ada respon sama sekali dari perangkat desa tersebut, bahkan setelah rumahnya dibongkar dua minggu lalu.
“Jangankan membeli tanah atau membuat rumah, untuk makan sehari-hari saja hanya mengandalkan pemberian dari warga, serta bantuan paket sembako combo (bantuan program keluarga harapan) dari pemerintah. Apalagi saya di sini hanya hidup sendiri, tidak punya sanak saudara maupun anak, dan istri pun sudah meninggal,” terangnya.
Melihat kondisi Aji seperti itu, Koordinator Forum Rempug Karang Taruna Bersatu (FRKTB) Desa Jayanti, Guna Vera mengaku sudah mencoba berbagai cara agar dapat menempatkan serta membangun kembali rumah untuk Aji. Tetapi hingga kini usahanya tersebut belum membuahkan hasil.
Baca juga: Pemdes Wangunsari Sukabumi Ajukan Bantuan Rutilahu ke Kementerian
Baca juga: Pemdes Sukamaju Apresiasi Bantuan Rutilahu Yayasan Muslim Asia
“Saya bersama teman-teman FRKB di Kecamatan Palabuhanratu serta Simpenan mencoba mencari donasi guna membangun kembali rumah untuk pak Aji ini. Namun masih terkendala lahan yang belum tersedia,” bebernya.
Ia berharap, kepada pihak manapun yang peduli, terutama pemerintah untuk dapat membantu menyelesaikan masalah sosial ini, terutama terkait lahan yang sulit didapatkan.
“Mudah-mudahan ada pihak lain yang mau membantu menyediakan lahan untuk membangun rumah pak Aji, terutama dari pemerintah yang biasanya mempunyai lahan kosong seperti tanah desa, karena sampai saat ini belum ada respon apapun dari pemerintah,” pungkasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah