Penangannan Pegerakan Tanah Cibadak, Kalak BPBD: Kebutuhan Sandang Pangan Terpenuhi

LINGKARPENA.ID | Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan Saputra, pihaknya terus melakukan upaya penanganan dan pendataan terkait korban bencana longsor di Desa Sewarwangi Kecamatan Cibadak, yang terjadi beberapa hari kemarin.

Menurutnya tindak lanjut penanganan bencana longsor tanah di Kampung Cibatu Hilir RT 1/ RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, menjadi bahasan penting pihak Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

“Kami sudah melaksanakan rakor untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya. Untuk langkah awal tanggap darurat pengungsian kemudian pemenuhan fasilitas di pengungsian. Itu untuk langkah awal,” ujar Wawan kepada wartawan, usai rakor di Pendopo Sukabumi.

Baca juga:  Pemdes Tegalega Lengkong Gelar Silaturahmi Ramadan

“Kemudian arah ke depan seperti apa, masih dalam tahap kajian. Ya apakah relokasi atau bagaimana masih melihat situasinya atau ada langkah-langkah lain. Kita tunggu hasil para ahli nanti,” sambung Wawan.

Dalam penjelasannya Wawan mengatakan, terkait lokasi longsor Cibatu Hilir pihak BPBD masih menunggu informasi terakhir dari petugas ahli besok dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG). Diketahui tim ini akan turun langsung lapangan guna melakukan kajian di lokasi bencana.

Prihal kebutuhan pengungsi, Kalak BPBD jelaskan, Sementara kebutuhan sandang pangan sudah terpenuhi , lalu kita sudah mendirikan dua dapur umum dari BPBD dan Dinas Sosial .

Baca juga:  Disdikbud Kota Sukabumi Gelar Rakor Soal Kenakalan Pelajar

“BPBD sudah memasang sebanyak 4 tenda di lokasi pengungsian. Ada tambahan tenda juga dari Dinas Sosial 2 tenda, juga dari Kemensos rencananya ada penambahan tenda lagi dan itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi dan kelompok rentan. Sedangkan kapasitas satu tenda besar bisa di isi sekitar 30 sampai 50 orang,” ujarnya.

Berdasarkan data assesment dinas sosial pada kamis (25/1/2024)kau marin, Dampak bencana pergerakan tanah diantaranya 12 rumah yang terdampak ,15 KK dan 51 jiwa ,Dengan rincian anak lelaki 7 orang, Anak perempuan 7 orang, Lansia 2 orang, dewasa perempuan 19 orang, Lelaki 15 orang dan Disabilitas 1 orang. Rumah terancam 67 rumah, 75 KK, dengan jumlah 239 jiwa .

Baca juga:  Sering Gagal Panen, Desa Sirnajaya Butuh Irigasi Khusus

Jumlah pengungsi sebanyak 103 KK 332 Jiwa, dengan rincian sebagai berikut, Balita 25 orang, Bayi 3 orang, Lansia 21 orang, Anak SD 31 orang, Anak SMP 11 orang, Anak SMA 19 orang, Disabilitas 1 orang dan Laki-laki 120 orang dan Perempuan 101 orang.

Pos terkait