Lingkarpena.id, SUKABUMI – Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan bimbingan teknis (Bimtek) tentang pengolahan gula semut kepada Kelompok Tani (Poktan) Karya Nyata, di Desa Mekarsari, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Kepala Seksi Panen dan Pengolahan Distan Jabar, Novie Yulia Savitri mengatakan, selain memberikan bimtek cara pengelolaan gula semut, juga meninjau lokasi pengelolaan gula semut Poktan Karya Nyata.
“Ini pembinaan kepada petani dan setiap tahun kita rutin melakukan pembinaan serta bimbingan tekhnis untuk para petani gula semut ini. Untuk lokasinya sendiri beda beda, dan kebetulan tahun ini ada usulan dari Kabupaten Sukabumi,” kata Novie kepada Lingkarpena.id, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Ini Hambatan Sektor Pertanian dan Perikan di Desa Tegalbuleud
Baca juga: Pemdes Cipendeuy Bangun Akses Jalan Pertanian
Lanjut Novie, untuk tahun 2020 ini kegiatan bimbingan tekhnis hanya bisa dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi. Akan tetapi kegiatan itu sendiri sudah berjalan dua tahun. Kendati demikian, kegiatan bimtek ini terkendala dengan faktor anggaran, karena adanya Covid-19 sehingga ada pemangkasan anggaran.
“Alhamdulillah untuk Kabupaten Sukabumi ini ada dua kecamatan, yang mendapatkan bantuan dari pusat. Diantaranya Kecamatan Ciracap dan Tegalbuleud. Ya, mulai dari alat pembuatan gula termasuk bangunannya,” kata Novie.
Sementara itu, Ketua Kemlpok Tani Karya Nyata Desa Mekarsari, Junani mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi atas kepercayaan dinas selama ini. Menurutnya, Poktan Karya Nyata siap mengelola dan mengembangkan pengolahan gula semut di Sukabumi Selatan menjadi sektor usaha penghasil gula semut di Sukabumi.
Baca juga: Petani Kapulaga di Desa Sirnaresmi Perlu Sentuhan Pemerintah
Baca juga: Potensi Desa Sirnaresmi, Harga Kapulaga Tembus Rp250 Ribu
“Alhamdulillah, jika untuk pasar sendiri kita sudah punya. Banyumas permintaan 60 Ton gula semut perbulan. Sementara toko toko lain, luar Sukabumi, seperti di Bandung 600-700 kilogram per minggu,” jelas Junani.
Sambung Junani, ada sekitar 50 anggota petani gula semut, yang ada di bawah naungan Kelompok tani Karya Nyata. Sementara, kalau berbicara di Desa Mekarsari sendiri ada 300 orang kurang lebih petani gula.
“Saya rasa tidak ada kendala dalam sistem pengolahan gula semut ini. Cukup mudah dan praktis cara pengolahannya dibanding pengolahan memakai biang (gula butiran). Ya, lebih mudah sistem pengolahan gula semut,” tambahnya.
Reporter : Abdul Azis
Redaktur : Garis Nurbogarullah