Puluhan Warung di Kawasan Taman Wisata Alam Sukawayana Dibongkar. Ini Kata Kadis DLH Sukabumi

LINGKARPENA.ID | Menanggapi aksi pembongkatan terhadap puluhan warung dan bale bale di kawasan Taman Wisata Alam Sukawayana dan pantai Karangnaya, Desa Cikakak, dan Desa Citepus mendapat tanggapan dari kepala dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi Prasetyo.

 

Prasetyo yang merupakan bagian dari dari tim terpadu bersama BKSDA Jawa Barat, Satpol PP, TNI, Polri, PLN, serta unsur terkait lainnya mengatakan, dinas lingkungan hidup hadir sebagai bentuk dukungan terhadap penertiban tersebut bersama tingkat wilayah Kecamatan dan Desa

 

Lanjut Prasetyo, sebelum dilakukan pembongakaran terhadap bangunan warung warung dan bale bale tersebut telah melaksanakan beberapa kali pemberian surat perintah pengosongan atau surat peringatan baik ke satu, ke dua dan ke 3.

Baca juga:  Jalan Desa Mekarasih Sukabumi Hancur, 1.700 Warga Terisolir?

“Setelah SP 3 ini lah tiga hari setelah itu kita lakukan lah penertiban ini,” ujarnya.

 

“Beberapa memang sudah dilakukan pengosongan secara mandiri yang belum mungkin kita akan tertibkan hari ini. Karena memang kita terpaut dengan SP 3 itu,” imbuhnya.

 

Dijelaskan Prasetyo, dilapangan saat proses pembongkaran dengan menggunakan satu unit alat berat eskavator memang sempat terjadi protes dari warga yang meminta kebijakan akan dilakukan secara mandiri, namun begitu karena para warga telah diberikan kesempatan dengan surat peringatan pengosongan hingga akhirnya tetap dilakukan pembongkaran.

Baca juga:  Tiga Anak yang Hilang di Purabaya Sudah Ditemukan Kakeknya

 

“Surat itu sudah lama itu dan Pak Kades juga sudah mensosialisasikan beberapa kali, sampai yang terakhir pemberian uang kerohiman pun diberikan, jadi sudah sebetulnya, kita gak tahu seperti apa,” jelasnya.

 

“Secara keseluruhan kegiatan allah kondusif, ya ketika ada riak riak kecil wajarlah. Intinya bukan apa apa, kita ingin lokasi ini menjadi lokasi yang betul betul bisa mensejahterakan masyarakat dengan barokah tidak dengan kemaksiatan,” imbuhnya.

Baca juga:  Bupati Marwan Geram, Soal Ditemukan Botol Miras di Ruang Rapat Setda

 

Masih kata Prasetyo, dilakukan pembingkaran warung wraung dan bale bale dikawasan tersebut, karena kedepan akan dijadikan tempat wisata alam dari pihak pengembang yang memiliki hak mengelola taman wisata alam tersebut.

 

“Mereka yang akan membuat taman wisata alam. Insya allah juga nanti memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, jadi sangat positif sebetulnya, tapi ya gesekan gesekan seperti ini selalu ada, jadi tidak ada niat negatif,” tandasnya.

Pos terkait