LINGKARPENA.ID | Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning menggelar pelatihan pengelolaan sampah menjadi kompos acara bertempat di Aula Hotel Balcony Jalan Selabintana, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jumat (14/10/2022).
“Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempunyai banyak program diantaranya seperti pengelolaan sampah menjadi kompos disertai dengan pelatihan-pelatihan, seperti waktu lalu di daerah Cidahu Kabupaten Sukabumi memberikan pelatihan perbanyakan kawin silang tanaman bunga anggrek karena di Cidahu notabenenya menjual tanaman anggrek,” kata Ribka kepada Lingkarpena.id seusai acara.
Sedangkan di daerah Kecamatan Ujunggenteng sambung dia, tempat para nelayan memberikan pelatihan tata cara mengolah rumput laut menjadi bakso, nantinya masyarakat umum lainnya menjadi tahu bahwa Ujunggenteng menjual bakso terbuat dari rumput laut itulah yang menjadi harapan.
“Kalau di Kota Sukabumi juga banyak Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)yang mengelola sampah menjadi kompos, karena BRIN itu memang dari rumusan dalam tanah hingga pesawat kawal kita ajarkan hingga membuat biskuit untuk dapat menahan lapar selama tiga hari dan untuk mengatasi stunting juga ada,” ungkapnya.
Dengan begitu lanjut Politisi Senayan dari Partai PDI Perjuangan ini, kalau mau mengambil tinggal memilih daerah pemilihan (Dapil) masyarakat Sukabumi per kecamatan di wilayah Sukabumi.
“Saya berharap dengan dilaksanakan pelatihan ini, temen-temen bisa membuat sampah menjadi kompos dapat dibuat pupuk tanaman yang dapat meningkatkan ekonominya, Ya jadi bos kecil-kecilan saja paling tidak untuk dirinya sendiri bisa mandiri,” tandasnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Endah Aruni menambahkan bahwa kegiatan pelatihan ini yang di inisiasi oleh Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, tentunya mempunyai keuntungan untuk masyarakat Kota Sukabumi mendorong cara pengelolaan sampahnya.
“Jadi bersinergi dengan tim untuk mengelola sampah menjadi kompos, supaya masyarakat Sukabumi bisa mengelola sampah bukan hanya dikalasan saja tetapi di rumah tangga juga. Intinya tidak semua masuk langsung ke TPA namun di olah terlebih dahulu menjadi kompos,” imbuhnya.
Dijelaakan Endah, sampah itukan ada dua kategori yakni sampah organik dan sampah non organik. Organiknya untuk kompos sedangkan non organiknya untuk ke bank sampah, pada intinya TPA itu agar awet lantaran luas TPA Kota Sukabumi dari 10 hektar lebih luasnya tinggal 1,2 hektar.
“Saya menghimbau kepada masyarakat BRIN sangat bermanfaat bisa memberikan edukasi dan mengimplemenrasikan masalah pengelolaan sampah menjadi kompos,” bebernya.
Semoga dengan adanya kegiatan ini berharap kepada TPS3R dan KSM yang meliputi Ketua, Sekretaris san Bendahara dapat menyerap ilmunya sebanyak-banyaknya supaya bisa menularkan edukasinya kepada masyarakat umum lainnya.” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan pelatihan pengelolaan sampah menjadi kompos, Ketua DPC Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia, Kota Sukabumi bersama Jajarannya, Plt Kadis DLH Kota Sukabumi dan Unsur lainnya.