Sekolah Daring, Opang Mengeluh Sulit Dapat Penumpang

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua sektor perekonomian masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Di antaranya jasa transportasi ojek pangkalan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Seperti diungkapkan tukang ojek pangkalan (opang) di perempatan Jalan Siliwangi Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Umar (46). Selama pandemi Covid-19, ia mengaku penghasilannya sangat menurun drastis.

“Penumpang sangat sepi sekali dibandingkan tahun lalu sebelum ada Covid-19, ditambah sekolah juga libur, jadi tidak ada penumpang kalangan pelajar sama sekali,” ujarnya kepada lingkarpena.id, Sabtu (26/9/2020).

Baca juga:  MUI Memperbolehkan Vaksin AstraZeneca Digunakan Meski Mengandung Unsur Babi

Baca juga: Semangat Mak Inah, Pemulung di TPA Cikundul Sukabumi

Baca juga: Cerita PKL di Terminal KH A Sanusi Berjuang Ditengah Covid-19

Pria warga Kampung Rancabungur, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu ini mengaku, telah menekuni profesinya selama 15 tahun. Ia baru merasakan sepinya penumpang seperti sekarang. Padahal saat sekolah dibuka selalu sibuk menarik anak sekolah di jam masuk serta jam pulang sekolah.

“Kalau saat sekolah masih dibuka rata-rata penghasilan saya dalam sehari bisa mencapai Rp100 ribu. Kalau sekarang untuk mendapatkan Rp50 ribu sehari saja susahnya minta ampun,” keluhnya.

Baca juga:  Antusiasme Masyarakat Sukabumi Tinggi untuk Divaksin

Ditambah penghasilannya dulu tidak hanya sebatas harian saja. Namun, penghasilan bulanan dari langganan atau abonemen untuk mengantarkan serta menjemput anak sekolah.

“Saya punya abonemen itu tiga orang. Satu orangnya dibayar Rp250 ribu. Jadi kalau dari tiga langganan itu saya dapat penghasilan bulanan sebesar Rp750 ribu,” terangnya.

Baca juga: Dampak Covid-19, Pedagang Di Terminal KH A Sanusi Menjerit

Baca juga:  Dandim 0607/Kota Sukabumi Pimpin Operasi Yustisi PPKM

Namun sambung Umar, karena sekolah diliburkan dampak pandemi Covid-19, sehingga abonemen anak sekolah yang menggunakan jasanya kini tidak ada lagi.

“Karena sekolahnya libur, abonemen pun sudah tidak ada lagi dan otomatis penghasilan bulanan tidak ada. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga hanya mengandalkan penghasilan dari ngojek di pangkalan saja,” tandasnya.

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Alan Kencana

Pos terkait