LINGKARPENA.ID | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman meresmikan pembangunan gedung Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Widya Puri Mandiri (WPM) Kabupaten Sukabumi, yang berlokasi di jalan Jajaway, Kampung Gunung Sumping Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
“Alhamdulillah peletakan batu pertama untuk bangunan Kampus Stisip Widyapuri Mandiri beserta masjidnya sudah dilaksanakan tadi. Mudah mudahan kedepannya, mahasiswa yang ada di cabang Palabuhanratu saat ini yang jumlahnya mencapai 420 orang memiliki kampus sendiri, karena sejauh ini perkuliahannya masih ngikut ke orang lain,” ujar Ade kepada wartawan, Senin (19/06/2023).
Pembangunan tersebut, kata Ade, merupakan kolaborasi dengan pihak ketiga yaitu bantuan dari Arab Saudi serta dari saudara Mu’min yang memberikan hibah berupa tanah kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan ditandai penandatanganan Surat Pelepasan Hak (SPH) dan berita acara atas hibah tanah seluas 1.905 meter persegi dari H. Mu’min kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman yang juga sebagai Ketua Yayasan Sukabumi Mandiri.
“Terimakasih ke Doktor Pak Mukmin beserta jajarannya, sudah bisa berkolaborasi dengan pihak lain sehingga pembangunan bisa berjalan. Mudah – mudahan pembangunan ini tidak ada kendala, direncanakan tiga bulan selesai, cepatnya dua bulan. Saya minta dukungan dari masyarakat karena mungkin harus cepat, nanti ruang kelas, kantor, masjid dan asrama ada disini,” ucapnya.
Meskipun kampus yang berada di Palabuhanratu ini masih menginduk ke kampus yang berada di Cisaat dengan jumlah keseluruha mahasiswa sebanyak 1.000 orang, namun Ade berharap, mahasiswa yang ada di Palabuhanratu nantinya akan lebih banyak lagi apalagi dengan posisi kampus yang stategis.
“Karena disini lokasi sangat strategis, mahasiswa tidak terlalu jauh untuk berkuliah disini, mudah-mudahan kedepannya mahasiswa akan lebih banyak lagi,” harapnya.
Sementara itu, Pembantu Ketua II Bidang Keuangan dan Kepegawaian STISIP WPM Sukabumi, Andriana Trisnawiyana menambahkan, rencana pembangunan gedung membutuhkan delapan lokal terdiri dari dua lokal fakultas AP dan dua lokal IP terdiri dari angkatan 1 sampai IV. Selain itu, akan didirikan ruang kantor, masjid dan asrama dengan bangunan sementara yang akan didirikan nantinya sebanyak tiga lokal.
“Karena kita konsepnya pendekatan agama, maka selain pembelajaran umum juga pembelajaran agama,” singkatnya.