Lingkapena.id, SUKABUMI – Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai berdampak kepada berbagai sendi kehidupan masyarakat, tak terkecuali permasalahan ekonomi yang terus menjepit masyarakat dan para pelaku usaha.
Menyikapi permasalahan tersebut, Kepala Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Rasnita, menekankan kepada masyarakat di desanya untuk memproduksi pangan lokal. Hal itu sebagai alternatif demi memenuhi keberlangsungan hidup sesuai arahan pemerintah pusat dan daerah tentang ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19.
“Meski kita sadari bahwa saat ini kita sedang menghadapi krisis pangan, mulai dari berkurangnya lahan pertanian hingga kesadaran, dan kemauan masyarakat untuk menggeluti usaha-usaha pertanian,” kata Rasnita kepada Lingkarpena.id, Selasa (8/9/2020) kemarin.
Menurut Rasnita, walaupun lahan pertanian berkurang tetapi harus diakali agar produksi pangan lokal bisa berjalan. Misalnya, seperti yang tengah dikembangkan di desanya yaitu menjalankan program Budidaya Ikan Dalam Ember atau Budikdaber.
“Kita harus berpikir dan bekerja lebih ekstra menghadapi pandemi ini, karena 500 orang warga desa kami kehilangan pekerjaannya akibat PHK masal perusahaan, para pelaku usaha dan UMKM mengeluh juga kehilangan penghasilan, belum lagi protes warga terkait bantuan sosial,” ujarnya.
Ia menyebut hanya 70 persen warga yang mendapat bantuan sosial sesuai dengan kuota yang didapatkan oleh Desa Kebonmanggu. Kuota tersebut merupakan hasil yang sudah diusahakan oleh pihak desa. Bahkan anggaran pemberdayaan pun dialihkan ke penanganan pandemi Covid-19.
“Ketersediaan pangan lebih kecil dibandingkan kebutuhannya mengakibatkan kondisi ekonomi saat pandemi seperti ini, berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasinya. Saya menekankan kepada masyarakat agar menghemat dan memproduksi bahan pangan lokal sebagai solusi dimasa pandemi,” pungkasnya.
Reporter : Samsun
Redaktur : Garis Nurbogarullah
https://www.instagram.com/p/CE5kYgLFTWZ/?igshid=35ur9wam0ew2